Sabtu, 08 Mei 2010

Tentang Sanarip, Warga Paiton Probolinggo dengan Koin Kuno Temuannya

[ Sabtu, 08 Mei 2010 ]
Ditawar Rp 10 Ribu, Ditolak, sampai Diistikharai

Selasa (4/5) lalu Sanarip mendapat kejutan. Warga Desa Randutatah, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo itu menemukan puluhan koin kuno saat menggali tanah di halaman rumahnya untuk bibit tembakau. Lalu apa yang dilakukannya pada koin tersebut?

ABDUR ROHIM MAWARDI, Paiton

---

Rumah Sanarip sederhana saja. Di bagian depan rumah ada toko kecil tempat Misnaya, 35, istri berjualan beragam jajanan dan minuman anak-anak. Di rumah itu Sanarip tinggal bersama istri dan dua anaknnya.

Adalah Rahmad dan Umar Falas, dua anak Sanarip. Rahmad sudah berkeluarga. Sedangkan Umar Falas baru lulus SMP.

Sanarip sehari-harinya bekerja sebagai nelayan. Di sela pekerjaan itu, ia juga nyambi jadi buruh tani. Dengan pekerjaan itulah Sanarip menghidupi keluarga, termasuk menyekolahkan anaknya.

Rahmad hanya sampai lulus SMP. Umar Falas selepas lulus SMP, terancam tak bisa melanjutkan ke tingkat SMA. Alasannya sama. Sanarip tak punya cukup duit. "Penghasilan pas-pasan, Mas," tutur Sanarip saat ditemui Radar Bromo pada Rabu (5/5) lalu.

Pada Selasa (4/5) lalu, Sanarip mendapat kejutan. Ia menemukan puluhan koin kuno. Tapi, rasanya itu juga tidak bakal sampai mengubah kehidupannya.

Ceritanya, Selasa itu sekitar pukul 09.00 Sanarip hendak menanam bibit tembakau. Untuk keperluan itu, Sanarip harus mencangkul sebagian tanah di halaman rumahnya.

Belum luas galian tanah yang dicangkul. Tiba-tiba cangkulnya membentur sebuah benda logam. Setelah dicek oleh Sanarip dan putranya, Rahmad, benda logam tersebut ternyata koin kuno.

Awalnya Sanarip dan Rahmad menemukan 14 koin. Namun sore harinya, mereka berdua melakukan penggalian lagi. Ternyata, mereka malah menemukan koin yang lebih banyak. Mereka menemukan sejumlah total 42 koin.

Setelah diamankan, banyak tetangga yang tertarik untuk melihat koin-koin itu. Mereka mengerubungi koin, dan bergantian memegang. Karena lengah, ada 2 koin hilang. Tapi, yang hilang itu justru 2 koin yang paling tua, yakni bertulis tahun 1724. "Mungkin ada yang suka, lantas diambil. Ndak bilang-bilang," ujar Sanarip.

Meski hilang dua biji, namun Sanarip tidak begitu mempersoalkan. Menurut Sanarip, dirinya berpegang pada kepercayaan orang kuno. Yakni kalau memang miliknya, barang yang hilang pasti kembali ke pemilik sebenarnya. Sebaliknya, jika tidak berjodoh, maka barang itu akan hilang. Meskipun sudah dimiliki secara sah. "Kalau hilang ya sudah," ujar Sanarip.

Sanarip mengaku tidak tahu koin-koin itu akan diapakan. Namun atas saran familinya, Sanarip akan menyimpan koin-koin tersebut. "Khawatir kena rayu orang agar dijual," ujarnya polos.

Sanarip mengatakan, halaman rumahnya itu setiap tahun selalu dipakai untuk tempat penyemaian bibit tembakau. Selama itu, Sanarip tidak pernah menemukan hal-hal aneh dan mencurigakan. Namun untuk tahun ini, dirinya menemukan koin-koin kuno tersebut. "Aneh dan mengherankan, Mas. Tapi ini saya anggap rezeki," ujar Sanarip.

Mengapa demikian? Sanarip mengakui dirinya berpikir untuk menjual koin-koin itu. Hanya saja Sanarip ragu. Sebab, Sanarip mengaku tidak tahu berapa harga masing-masing koin.

Menurut Sanarip, dari 42 koin yang ditemukan, ada sekitar 5 jenis uang. Sementara dilihat dari bentuk fisik terdapat 3 jenis uang. Yakni besar, sedang, dan kecil.

Sanarip bercerita, ada tamu yang datang dari tetangga desa untuk melihat koin itu. Lalu tamu tersebut menawar membeli salah satu koin dengan harga Rp 10 ribu. Kontan Sanarip menolak.

Ia memilih tetap akan menyimpan dulu koin-koin tersebut. Setidaknya sampai ia tahu betul berapa harga jual koin itu yang benar-benar layak di pasaran barang kuno. "Mesti hati-hati, Mas," ujar Sanarip.

Yang pasti, Sanarip sempat menitipkan 3 buah koin temuannya pada salah seorang tetangganya. Si tetangga itu dipercaya Sanarip untuk mencari tahu kisaran harga koin tersebut.

Sanarip sangat berharap pada koin-koin temuannya itu. Selain minta tetangganya mencari tahu harga jual koin, Sanarip mengaku juga akan melakukan istikharah tentang temuannya itu. "Datangnya koin ini gaib. Untuk jalan keluarnya juga harus gaib," ujarnya. (yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157225

Tidak ada komentar:

Posting Komentar