Jumat, 08 Oktober 2010

3 PG di Probolinggo Ditutup, PG Leces Berdiri

Jumat, 8 Oktober 2010 | 10:17 WIB

PROBOLINGGO - Keinginan PT Kertas Leces (PT KL) mendirikan pabrik gula (PG) yang terintegrasi di lingkungan pabrik kertas mendapat dukungan dari PT Perkebunan Nusantara (PT PN) XI. Soalnya, PT PN yang menaungi sejumlah PG di belahan timur Jatim bakal menutup 4 PG-nya.

’’Ini peluang bagi PT KL untuk ‘mengambil alih’ merger 3 PG di Probolinggo yang bakal ditutup,” ujar Bupati Probolinggo Drs H Hasan Aminuddin MSi, Kamis (7/10) malam.

Pihaknya mendukung pendirian PG Leces dengan menyediakan areal tebu sekitar 15.000 hektare (ha). ’’Di Probolinggo ada lahan tidur sangat luas, sekitar 43.000 hektare yang juga bisa ditanami tebu. Kalau sekitar 15.000 ha, insya Allah petani Probolinggo mampu menyediakan. Bahkan tanah bengkok desa bisa ditanami tebu,” ujar bupati.

Rencana penutupan (amalgamasi) 3 PG di Kab Probolinggo, yakni PG Wonolangan, PG Pajarakan, dan PG Gending dan 1 PG di Situbondo (PG Olehan) diungkapkan Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) PT PN XI Ir Suyitno dalam pertemuan di pendapa Kab Probolinggo, Rabu (6/10) malam.

Pertemuan yang difasilitasi bupati itu juga dihadiri Dirut PT KL Ir Martoyo Sugandi, jajaran Direksi PT KL, dan 4 perwakilan serikat pekerja (SP) di PT KL. Sementara dari kalangan PG di Kab Probolinggo hadir administrator PG Wonolangan.

Dalam pertemuan itu, Suyitno memaparkan hasil penelitian Direksi Renbang PT PN XI. Intinya, 3 PG di Kab Probolinggo yang setiap tahun kekurangan lahan tebu terus merugi. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan keberadaan 3 PG peninggalan Belanda itu.

“Tiga PG di Probolinggo rugi setiap tahun. Memang PG Wonolangan tahun lalu (2009) sempat untung, tapi tahun ini rugi lagi,” ujar mantan Administrator PG Wonolangan itu.

Memang sejumlah PG lain di lingkungan PT PN XI masih untung sehingga bisa menutupi kerugian 3 PG di Probolinggo dan PG Olehan di Situbondo. “Kerugian PG di Probolinggo dan Situbondo masih bisa tertutup PG Jatiroto (Lumajang) dan PG Semboro (Jember) yang memang untung,” ujar mantan Administrator PG Jatiroto itu.

Suyitno merencanakan, 4 PG di belahan timur Jatim itu ditutup pada 2011. Karena itu rencana PT KL mendirikan PG baru dinilai layak pasca penutupan PG-PG merugi itu. Sebagai PG baru, PG Leces kelak diharapkan bisa menggiling tebu dengan kapasitas 6.000 TCD (Ton Cane per Day, ton tebu per hari).

Suyitno juga mengusulkan SDM (sumber daya manusia) ketiga PG yang ditutup di Probolinggo bisa disalurkan ke PG Leces. PG Leces sendiri nanti akan menghasilkan ampas tebu yang digunakan untuk bahan baku PT Kertas Leces.

Berdasarkan catatan, selama bertahun-tahun, 3 PG di Kab Probolinggo selalu kekurangan lahan tebu. Soalnya, areal tebu di Probolinggo hanya sekitar 3.500 ha padahal idealnya setiap PG membutuhkan lahan paling sedikit 10.000 ha.

Ketiga PG di Probolinggo pun terpaksa ’’mengimpor” tebu dari Lumajang belahan utara (Ranuyoso, Klakah, dan Randuagung). Apalagi areal tebu di Lumajang melimpah setiap tahun, sekitar 15.000 Ha.isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=a0583e93c200c0b94e959debe0ade155&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar