Jumat, 08 Oktober 2010

Kuras Harta, Perampok Perkosa Korban

Bekap Mulut dan Ancam dengan Celurit

PROBOLINGGO – Teror perampokan disertai perkosaan terjadi lagi di Kota Probolinggo. Kali ini yang jadi korban adalah Umi Kulsum, 23, warga Bantaran, Kabupaten Probolinggo, yang tinggal bersama budhe-nya di Kelurahan Jrebeng Lor, Kedopok, Kota Probolinggo.

Pelaku berhasil membawa kabur duit Rp 972 ribu, sebuah HP, dan sebuah jam tangan berlapiskan emas seharga Rp 500 ribu. Total, korban diperkirakan merugi Rp 2 juta.

Namun, bukan cuma itu keru giannya. Dalam peristiwa yang terjadi dini hari kemarin (7/10) itu Umi juga diseret pelaku ke areal kosong bekas ladang jagung. Di situ Umi diperkosa dengan ancaman bunuh.

Kemarin Umi melaporkan kasus tersebut ke Polres Probolinggo Kota. Selanjutnya, polisi menda tangi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Umi juga dibawa ke RSUD dr Moh. Saleh untuk divisum.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sejak empat hari lalu Umi tinggal bersama budhenya, Susi, di Kelurahan Jrebeng Lor. Umi berniat membantu Susi mengurus warung di Jl Lumajang, Jrebeng Lor. Sebab, sejak beberapa pekan lalu Susi sakit-sakitan. Sedangkan tiga pembantunya berhenti kerja. Karena itu, Umi datang dengan niat membantu.

Warung Susi itu buka sejak magrib sampai subuh. Selain menjadi tem pat usaha, warung itu juga jadi tem pat tinggal. Maka, Umi pun tinggal bareng Susi di warung itu.

Nah, kemarin (7/10) warung itu tutup lebih awal, yakni sekitar pukul 02.30. Umi dan Susi tidur di ruang tengah warung berukuran 6 x 12 meter tersebut. Di tengah tidurnya, Umi mendadak dibangunkan oleh seorang lelaki bertopeng. Lelaki bertubuh kekar itu langsung menutup mulut Umi dan mengalungkan sebuah celurit. ”Tiba-tiba dia (pelaku) sudah di depan mata saya,” jelas Umi.

Pelaku mengancam Umi agar tidak berteriak. Umi pun pasrah dan menuruti perintah pelaku. Lelaki bertopeng itu mengajak Umi keluar dari warung berdinding gedhek tersebut melalui pintu belakang. Umi dibawa ke sebuah lahan kosong bekas kebun jagung sekitar 100 meter dari warung.

Di lahan kosong itu pelaku memerkosa Umi dengan ancaman celurit. Menurut dia, waktu itu pelaku menggunakan bahasa Madura.

Setelah memerkosa Umi, pelaku tidak langsung kabur. Dia masih meninggalkan ancaman bunuh kepada Umi. ”Dia (pelaku) sempat membuka topengnya. Dia berkumis dan agak hitam,” ujarnya.

Setelah pelaku kabur, baru Umi berlari ke warung Susi. Ternyata Susi masih tidur. ”Saya tahunya sekitar pukul 04.00. Saat itu dia (Umi, Red) membangunkan saya. Dia sambil nangis,” ujarnya.

Setelah mendengar cerita itu, Susi menelepon Polsek Wonoasih. Tak lama kemudian polisi datang dan melakukan olah TKP.

Ternyata, sebelum memerkosa Umi, pelaku menggondol duit Susi Rp 972 ribu, sebuah HP dan jam tangan senilai Rp 500 ribu. (rud/jpnn/c2/zen)

Sumber: http://www.jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar