Selasa, 14 September 2010

Wacanakan Gili Ketapang Masuk Kota

[ Senin, 13 September 2010 ]
PROBOLINGGO - September ini Kota Probolinggo memperingati hari jadinya ke-651.

Di momen ini terungkap rencana-rencana pengembangan kota. Salah satunya soal pemekaran kota. Nah, dalam hal ini ada wacana menjadikan Pulau Gili Ketapang masuk wilayah Kota Probolinggo.

Selama ini Pulau Gili Ketapang menjadi sebuah desa yang masuk Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Dengan pertimbangan-pertimbangan rasional, ada wacana memasukkan Pulau Gili Ketapang ke dalam wilayah kota.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Budi Krisyanto menjelaskan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Probolinggo berkomitmen mengembangkan wilayah selatan. Kemudian mengharmonisasikan wilayah tengah dan mengoptimalkan wilayah pesisir melalui pengembangan pelabuhan dan wisata pantai.

Budi meyakini Kota Probolinggo punya potensi untuk mencapai tujuan negara yang salah satunya adalah menyejahterakan kehidupan bangsa. Ditinjau dari pertumbuhan ekonominya, Kota Probolinggo mencapai angka 5,35. Angka itu berada di atas rata-rata Jawa Timur.

"Artinya Kota Probolinggo mempunyai kontribusi mendongkrak perekonomian di Jawa Timur. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 74, angka partisipasi kemampuan daya beli termasuk derajat pendidikan, kesehatan dan daya beli sangat tinggi," terang Budi kepada Radar Bromo sebelum lebaran lalu.

Indikator lain potensi Kota Probolinggo ditunjukkan dengan kemampuan fiskal yang relatif meningkat. Setelah PAK (perubahan anggaran keuangan) 2010 kekuatan APBD hingga Rp 551 M. PAD yang sebelumnya Rp 37 M meningkat menjadi Rp 45 M.

Dari perkembangan inilah Kota Probolinggo punya pemikiran rasional, yaitu perlu ada kajian pemekaran wilayah. Luas kota yang sekarang hanya Rp 56 M2 diharapkan bisa dikaji untuk lebih diperluas. Dalam kaitan inilah Pulau Gili menjadi daerah rasional untuk dimasukkan ke wilayah kota.

"Perluasan wilayah untuk mengakomodir warga kabupaten yang mencari nafkah di kota secara insidentil seperti abang becak atau sektor riil lainnya. Misalnya, pemekaran wilayah bisa mengikutsertakan pulau Gili masuk ke wilayah kota," jelasnya.

Bila Gili Ketapang masuk kota, masyarakat Gili akan lebih termudahkan. Misalnya, warga Gili jika memerlukan pelayanan administrasi kependudukan cukup dilayani di Kecamatan Mayangan. Tidak perlu jauh-jauh sampai ke Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

"Dalam konteks penanggulangan kemiskinan otomatis bisa mengurangi beban masyarakat di Gili. Konsep pemekaran wilayah ini tidak lepas dari tujuan negara kita. Ini sangat realistis," kata Budi yang mantan kepala DKLH (sekarang BLH) itu.

Budi bilang, wacana ini perlu dilontarkan untuk mengetahui pemikiran masyarakat dilihat dari berbagai sisi. Apabila masyarakat mendukung pasti bakal ada wacana selanjutnya untuk menjadikannya agenda. Tentunya setelah melalui pembicaraan antar kepala daerah, diskusi hingga urusan ke Mendagri.

"Pemikiran ini perlu pengkritisan. Pendapat masyarakat itulah yang akan menentukan langkah yang diambil oleh pemkot. Misalnya nanti masyarakat bilang nanti dulu... ya pemerintah kota akan menahan diri," ucap dia.

Bukan hanya Pulau Gili, perbatasan antara kota dan kabupaten tidak menuntut kemungkinan bakal menjadi lokasi pemekaran wilayah seperti beberapa luas di Dringu, Wonomerto atau Sumberasih.

Sementara, saat dikonfirmasi secara terpisah terkait rencana pemekaran wilayah ini, Wali Kota Probolinggo Buchori menyatakan setuju. Begitu pula dengan wacana masuknya Gili Ketapang ke wilayah kota. "Pulau Gili? Saya setuju. Tetapi perlu pembicaraan awal dengan bupati biar tidak tersinggung," ujarnya.

Buchori juga membenarkan dengan kemampuan fiskal yang semakin meningkat setiap tahunnya, bisa saja Kota Probolinggo memekarkan wilayahnya. Saat ini potensi wilayah ada di bagian utara untuk mangrove dan wisata. Pemkot juga memfokuskan agribisnis serta pengembangan pendidikan dan perkantoran di sisi selatan.

"Kami akan berusaha, mencoba dan melakukan pendekatan. Tentunya perlu ada pembicaraan khusus dengan pemkab agar tidak menjadi polemik," tegas wali kota. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=179019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar