Selasa, 07 September 2010

Siagakan Sniper di Titik Rawan

[ Selasa, 07 September 2010 ]
Kapolda Tinjau Pospam Lebaran

PROBOLINGGO - Jelang lebaran, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti turun ke jajarannya untuk melihat kesiapan pengamanan. Sore kemarin (7/9) giliran Kapolda berkunjung ke Probolinggo.

Sebelum ke Probolinggo, Kapolda kemarin berkunjung ke Situbondo dan Banyuwangi. Sekitar pukul 15.00 Kapolda dan rombongannya tiba di Probolinggo. Helikopter yang ditumpangi Kapolda mendarat di stadion Gelora Merdeka Kraksaan. Dari Kraksaan, Kapolda meluncur ke pospam (pos pengamanan) lebaran di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo.

Kapolda disambut pucuk pimpinan kepolisian Probolinggo. Yakni Kapolres AKBP Rastra Gunawan dan Kapolresta AKBP Agus Wijayanto. Selain itu tampak juga Bupati Hasan Aminuddin, dan Wakil Wali Kota Bandyk Soetrisno. Berikutnya ada Ketua DPRD kabupaten Ahmad Badawi, Ketua DPRD kota Sulaiman, Ketua Pengadilan Negeri (PN) kota Hari Murti dan Kajari kota Edy Birton.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Irjen Pol Badrodin menanyakan tentang kesiapan keamanan di Kota Probolinggo. Termasuk meningkatnya jumlah pemudik di terminal Bayuangga. "Sedikit mengalami kenaikan," jawab Kepala Dishub Sunardi.

Saat ditanya tentang hasil pantauannya, Kapolda menyatakan kalau selama dirinya turun ke berbagai wilayah di Jatim, tidak ada hal menonjol. Semuanya, masih tergolong aman dan lancar.

Hanya saja, hal yang menonjol terjadi di daerah Pasir Putih, Situbondo, kemarin (7/9) pagi. Terjadi tabrakan bus dengan sebuah mobil. Akibatnya, ada dua orang tewas. "Dari Tuban sampai Banyuwangi, masih aman. Lalu litas juga masih lancar, tidak ada yang sampai terjadi kemacetan," ujar Kapolda yang pernah menjabat Kapolres Probolinggo itu.

Meski demikian, Kapolda menyatakan pengamanan dan ketertiban lalu lintas harus selalu diwaspadai. Terlebih ketika sudah mendekati hari raya. Sehingga, angka tindak kejahatan dan kecelakaan benar-benar bisa ditekan. "Di jalan, ada yang rawan laka, ada pula yang rawan kriminal," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa titik di Jatim yang sangat berpotensi terjadi kemacetan lalu lintas. Seperti, di jalan raya Porong, Sidoarjo dan Purwosari Pasuruan. "Hal yang harus diantisipasi juga adalah jembatan Suramadu," ujarnya.

Kapolda mengatakan, jembatan Suramadu juga perlu diantisipasi. Sebab, dengan meningkatnya pemudik, akan membuat jembatan semakin sempit. Diperkirakan akan terjadi kemacetan. "Apalagi, nanti banyak pemudik yang menggunakan motor. Sehingga, bisa jadi mereka ada yang berjalan pelan, bahkan berhenti untuk foto-foto," ujarnya.

Selain itu, ada juga daerah yang rawan kriminal. Itu bisa terjadi di tempat sepi dan jalanya sedikit menanjak. "Ada juga daerah yang rawan kriminal, semacam bajing loncat," ujarnya.

Nah, untuk mengantisipasi semua itu Kapolda mengaku dirinya akan semaksimal mungkin melakukan pengamanan. Termasuk menempatkan sniper di titik-titik rawan kriminal. "Ada 50 sniper yang stand by, tapi itu bisa kami tambah," jelasnya.

Tak hanya arus mudik, arus balik juga sudah diantisipasnya. Yakni, dengan memperpanjang masa pengamanan lebaran. Yang mestinya, berakhir pada Kamis (16/9) ditambah dua hari. Yakni, berakhir sampai Sabtu (18/9).

Itu dikarenakan kebiasaan masyarakat yang balik ke tempat kerjanya setelah hari raya ketupat. Sedangkan hari raya ketupat diperkirakan jatuh pada Jumat (16/9). "Diperkirakan, banyak yang baru balik pada Sabtu (17/9) dan Minggu (18/9). Karena itu, operasi ketupat ini, kami tambah dua hari," ujarnya.

Dewan Juga Sidak

Selain Kapolda Jatim, pengamanan lebaran di Kota Probolinggo juga jadi perhatian DPRD setempat. Kemarin Komisi A mengundang Kapolresta AKBP Agus Wijayanto bersama jajarannya, Kepala Dishub Sunardi dan Kepala Satpol PP Sukam. Ketua RW XII Perum Asabri di Kelurahan Kanigaran Hidayatur Rachman pun ikut diundang.

Kapolresta AKBP Agus Wijayanto hadir bersama Kasatlantas AKP Noerijanto, Kasatreskrim AKP Agus I Supriyanto dan Kasatintel AKP Setyo Agus Tri Widodo. Kapolresta membeberkan sejumlah giat di institusinya sudah dilaksanakan dan tengah berlangsung. Antara lain operasi cipta kondisi (cipkon) untuk menciptakan kondisi nyaman khususnya pada Ramadan. "Gangguan kami eliminir seperti premanisme, minuman keras, calo hingga pengamen," ujar AKBP Agus.

Selain itu ada operasi patuh dan saat ini yang sedang berlangsung adalah operasi ketupat, mulai H-7 hingga H+8. "Ini operasi kemanusiaan dimana kami memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, membuat pos polisi yang dekat dengan keramaian untuk quick respon," imbuhnya.

Sejumlah posko pam lebaran juga diberi peralatan lengkap mulai telepon, metal detector hingga personil dari Kodim, Dishub, Orari, Kesehatan dan mobil ambulance. Posko itu sengaja diletakkan di tengah kota karena melihat tingkat kerawanan di pusat ekonomi masyarakat. Di posko pam depan terminal pun disediakan mobil derek.

"Itulah upaya preventif dari kami untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Kriminalitas menjadi titik atensi utama. Pokoknya jangan sampai kalah gerak dengan yang lain (pelaku kriminalitas), kami harus action cepat," tegas kapolresta lagi.

Pada kesempatan itu, komisi A juga menanyakan terkait perkembangan kasus perampok bercadar yang meresahkan warga di Perum Asabri dan ditutupnya portal pertokoan Jl Panglima Sudirman tembus Jl Pahlawan. "Masyarakat ini banyak yang komplain kenapa jalannya diportal," ujar Ketua Komisi A Asad Ashari.

AKBP Agus Wijayanto menyatakan saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku di Perum Asabri. "Mohon doa restunya saja semoga tidak pakai lama bisa terungkap. Yakinlah kami sudah berusaha serius menanganinya," jawab Kapolresta.

Soal penutupan jalan pertokoan, polisi sudah persuasif disampaikan kepada pemilik tidak berhasil karena akibat jalan tersebut banyak terjadi kecelakaan. Akhirnya polisi menutup jalan dengan cara di las, harapannya si pemilik atau pengacaranya mau datang menemui pihak kepolisian.

Dan akhirnya harapan polisi terjadi, pengacara si pemilik akhirnya mau berbicara baik-baik. "Ya kami sampaikan jalan itu berbahaya. Masyarakat maunya mlipir-mlipir tapi kan bahaya juga. Kami minta amdal supaya diurus, ada pemasangan rambu, ada satpam dan dari satu arah saja," tutur AKBP Agus.

Sunardi justru menambahkan, dibukanya jalan toko itu tidak ada koordinasi sama sekali. "Izinnya itu perlu dipertanyakan. Info dari pemkot malah tidak ada izinnya. Memang harusnya memiliki amdal lalu lintas," ucapnya.

Kapolresta juga menghimbau agar berapa ruas jalan atau lokasi di Kota Probolinggo bisa dipasangi CCTV. Dari 20 surat himbauan pemasangan CCTV di toko emas hanya dua yang merespon.

Siang kemarin, setelah rapat dengar pendapat komisi A bersama undangan sempat sidak ke pos pam di Jl Niaga (pasar baru). (rud/fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=178559

Tidak ada komentar:

Posting Komentar