Selasa, 07 September 2010

Pertanyakan Kasus Video Porno

[ Selasa, 07 September 2010 ]

PROBOLINGGO - Penyikapan Komisi A DPRD terkait kasus video bugil kamar mandi yang diduga melibatkan Kades Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo Didik Mulyono dipertanyakan. Sebab, selang seminggu setelah komisi A turun ke lapangan, belum ada langkah konkret kelanjutan penanganan kasus tersebut.

Alhasil warga setempat pun menyanyakan keseriusan Komisi A. "Terus terang, warga masih menunggu hasil dari investigasi komisi A," terang Beni, salah satu warga setempat.

Menurut Beni, warga sudah beberapa kali menanyakan kelanjutan kasus tersebut ke Komisi A. "Terakhir saya menanyakan ke Pak Suhud (ketua Komisi A). Katanya Komisi A masih menunggu keterangan dan penjelasan si perempuan (yang diduga sebagai aktris dalam video mesum)," jelasnya.

Nah, langkah komisi A untuk mencari keterangan dari si perempuan ini dirasa Beni agak sulit. Sebab sejak video itu beredar, perempuan yang diduga maen di video tersebut sudah tidak terlihat lagi di desa.

"Yang namanya orang, usai video itu mencuat mungkin malu. Terus pergi entah ke mana. Kalau komisi A masih menunggu keterangan dari si perempuan ya agak sulit. Soalnya perempuannya sulit dicari," beber Beni.

Menurut Beni, langkah komisi A untuk memanggil si perempuan memang agak sulit. Meskipun begitu, proses investigasi masih bisa tetap digunakan. "Komisi A bisa meniru penanganan kasus Ariel itu. Pedomannya dengan menggunakan UU pornografi," beber Beni.

Seperti diberitakan Radar Bromo sebelumnya, Rabu (25/8) lalu sejumlah warga Krucil mengadukan Kades Kalianan Didik Mulyono ke bupati dan DPRD. Didik dituding melakukan perselingkuhan dengan seorang wanita asal Desa Bremi Kecamatan Krucil.

Tudingan itu didasarkan pada video bugil seorang wanita di kamar mandi. Wanita itu disebutkan adalah warga Bremi. Dan diduga lelaki yang merekamnya adalah Kades Kalianan Didik Mulyono.

Didik Mulyono sendiri kepada Radar Bromo Kamis (26/8) menyangkal tudingan dan laporan warga atas dirinya. Kades Didik Mulyono mengaku sama sekali tidak terlibat dalam kasus video geger bugil kamar mandi itu. Didik justru mengatakan, laporan tersebut merupakan manuver politik dari beberapa lawan politiknya saat Pilkades (pemilihan kepala desa) 2008 silam.

Sementara itu, ketua Komisi A Suhud menjelaskan kalau penyikapan atas kasus video porno itu masih terus dilakukan. "Rencananya langkah terdekat kami ya akan memanggil pihak-pihak terkait. Seperti kades, pelapor dan yang diduga pelaku," jelasnya.

Menurut Suhud penanganan kasus tersebut agak lambat karena memang agenda DPRD beberapa minggu terakhir ini memang supersibuk. "Kemarin (Minggu/5/9) baru datang dari workshop di Jakarta," jelasnya.

Suhud menjelaskan kalau penanganan kasus tersebut bakal dilanjutkan kembali usai agenda utama dewan rampung. Diperkirakan usai lebaran mendatang. "Jadwal kami masih padat. Yang kami utamakan, agenda dewan dahulu," bebernya.

"Dalam waktu dekat ini kasus itu juga akan kami rapatkan di internal komisi A. Selanjutnya disampaikan ke pimpinan. Baru nanti kalau sudah jelas semuanya, akan saya kabarkan," imbuhnya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=178561

Tidak ada komentar:

Posting Komentar