| |
|
PROBOLINGGO - Setelah digerojok dana Rp 163 miliar dan diujicoba 14 April 2010 lalu, pelabuhan Tanjung Tembaga baru di Probolinggo belum bisa difungsikan. Pelabuhan itu masih perlu fasilitas pendukung dan dana besar untuk reklamasi kawasan industri (industrial estate). Proyek ini pun akan disuntik dana Rp 10 miliar lagi.
Hal itu terungkap saat sejumlah anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) II mengunjungi Tanjung Tembaga baru, Kota Probolinggo, Kamis (12/8). Tampak di antaranya, H Mahdi SE (PPP), HM. Hasan Irsyad (Partai Golkar), dan Hadi Zainal Abidin (PKB).
Ketiga anggota Komisi D (pembangunan) itu meninjau kawasan reklamasi yang dibiayai ABPD Jatim. Proyek pengurukan laut itu digerojok dana APBD Jatim 2008 Rp 47 miliar, APBD Jatim 2009 sebesar Rp 25 miliar. Untuk tahun 2010, proyek ini ditambah dana lagi Rp 100 miliar.
’’Melalui Perubahan APBD 2010 ini proyek reklamasi bakal ditambah dana sekitar Rp 10 miliar,” ujar H Mahdi SE. Sedangkan proyek dermaga tahap I, semuanya didanai APBN sekitar Rp 90 miliar.
Proyek dermaga tahap I berupa causeway (jalan lintas melalui perairan yang ditinggikan) sepanjang 580 meter. Kemudian disambung dengan 2 trestel (jembatan pancang) sepanjang 380 meter dan 300 meter. Di kedua trestel itu dibangun dua dermaga jetty. ”Memang ada pembagian, dermaga pelabuhan didanai APBN, sementara lahan reklamasi dipasok APBD Jatim,” ujar HM. Hasan Irsyad.
Kabid Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Bambang Djatmiko yang mendampingi kunjungan ketiga anggota DPRD Jatim itu mengatakan, lahan reklamasi ditargetkan seluas 40 hektare (Ha). ”Sekarang baru sekitar 14 hektare kawasan laut yang sudah direklamasi,” ujarnya.
Bambang memerinci, reklamasi 5,3 Ha didanai APBD Jatim Rp 25 miliar, kemudian disusul reklamasi 9 Ha dengan dana Rp 47 miliar. ”Dengan tambahan dana Rp 10 miliar melalui P-APBD 2010, tentu lahan reklamasi semakin luas lagi,” ujar Mahdi.
Disinggung berapa dana lagi yang diperlukan untuk mereklamasi sekitar 26 ha kawasan laut yang tersisa, Bambang menyebutkan angka, ”Sekitar 200 miliar lagi.”
Meski ratusan miliar dana bakal dibenamkan untuk proyek reklamasi, Bambang menjamin, tidak akan sia-sia. ”Hasilnya nyata, berupa lahan strategis di kawasan pelabuhan. Sudah banyak pabrikan yang antre untuk memanfaatkan lahan reklamasi ini,” ujarnya.
Bambang mencontohkan, di antara pabrikan yang ingin memanfaatkan kawasan yang dicanangkan industrial estate itu adalah PT Cheil Samsung Pasuruan dan PT Kertas Leces. ”Waduh saya telanjur ngomong padahal belum ada kontrak, coba hubungi Adpel (administrator pelabuhan, Red.) saja,” ujarnya.
Bahkan PT Kutai Timber Indonesia (KTI), perusahaan pengolahan kayu di kawasan Tanjung Tembaga Timur sudah melirik lahan reklamasi belahan utara untuk menimbun kayu gelondongan. ”Karena lahan reklamasi belum keras benar, ya permintaan itu PT KTI itu kami pending dulu,” ujarnya.
Disinggung target seluruh lahan (40 Ha) bisa direklamasi, H Mahdi SE mengatakan, tergantung turunnya dana. ”Namanya saja proyek multiyears ya lama, bertahap sesuai turunnya dana,” ujar politisi asal Kab. Probolinggo itu.isa
Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=81970de6fcae212f6a87fae5a0b53c21&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar