Jumat, 13 Agustus 2010

Penyelidikan Sudah Capai 75 Persen

[ Jum'at, 13 Agustus 2010 ]
Perkembangan Kasus Tewasnya Saiful Bahri

KRAKSAAN - Penyelidikan Polres Probolinggo atas tewasnya Mohammad Saiful Bahri sudah mencapai 75 persen. Sayang, Polres lagi-lagi tidak bersedia merinci secara detil hasil penyelidikan itu.

Penegasan ini disampaikan Kapolres Probolinggo AKBP Rastra Gunawan, kemarin (12/8) di depan para pengurus Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) kabupaten. Pengurus FUIB sengaja beraudiensi dengan Polres untuk menanyakan perkembangan penyelidikan kasus tersebut, kemarin.

Sekitar pukul 09.40 WIB FUIB tiba di mapolres. Namun rombongan yang terdiri dari delapan orang itu baru diterima Kapolres Rastra sekitar pukul 10.20 WIB. Sebab Rastra baru saja mengikuti kegiatan pembinaan rohani dan mental (binrohtal) di masjid Assalam Polres.

Dalam pantauan Radar Bromo, pertemuan tersebut berlangsung sekitar 1 jam 20 menit. Yakni, sampai sekitar pukul 11.40 WIB. Pengurus yang hadir yakni, Ketua PCNU Kraksaan H. Nasrullah A Sujai, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Budiono, pengurus DPC Al-Irsyad Anwar, Ketua FUIB H. Sihabuddin, Humas FUIB H. Yasin, Wakil Ketua PCNU H. Mushofa, Bagian Informasi dan Data FUIB Mahrus dan Sekretaris FUIB Ahmad Roni Faisol.

Sementara Kapolres Rastra didampingi Wakapolres Kompol Sutjahyo Hadi, Kabag Ops Kompol Hadi Prayitno, Kabag Personalia AKP Bindriyo, Kabag Ren Kompol Kadiso. Lalu, Kabag Binmas AKP Syaiful Rizal, Kasat Reskrim AKP Heri Mulyanto, Kasat Lantas AKP Dwi Agung Setyono. Kemudian, Kasat Reskoba AKP Didik Suhardi, Kasat Sabhara AKP Heri Suyanto dan KBO Intel AKP Pujiarto.

Rastra kemudian membuka pertemuan itu. Dilanjutkan dengan perkenalan para pengurus oleh H. Sihabuddin. Baru kemudian dimulai dialog. Diawali dengan paparan oleh H. Ahmad Budiono. Lebih dulu Budiono menyampaikan latar belakang berdirinya FUIB kepada Kapolres.

Dialog dilanjutkan dengan paparan oleh H. Nasrullah A Sujai. Berbeda dengan Budiono, Sujai langsung menyampaikan keresahan masyarakat tentang kasus pembunuhan yang terjadi pada Mohammad Saiful Bahri. "Almarhum (Saiful) itu aktivis NU. Semangatnya kan tinggi. Kenapa kok lama penanganannya?" tanya Sujai.

Padahal kata Sujai, banyak kasus di luar Probolinggo yang terjadi. Kategori kasusnya pun lebih berat dari pembunuhan Saiful. Namun kasus-kasus tersebut ternyata bisa diungkap. Tapi untuk kasus Saiful justru sulit diungkap.

"Bahkan sekarang Polres masih belum berhasil menemukan TKP. Kenapa di sini (Probolinggo) kok sulit mengungkap kasus tersebut?" imbuh Sujai.

Sujai melanjutkan, bukan hanya FUIB yang menunggu hasil pemeriksaan polisi. Namun masyarakat luas juga menunggu. "Mereka bertanya-tanya, karena almarhum (Saiful) figur publik," ujarnya.

Secara bergiliran, pengurus FUIB lainnya menyampaikan kesan dan aspirasi mereka. Hal yang disampaikan cukup banyak. Selain tentang tewasnya Syaiful Bahri, juga tentang persoalan keamanan, lalu lintas, hingga amalillah. Juga ada masalah kenakalan remaja, mercon dan keamanan saat akhir Ramadan dan lebaran.

Setelah semua pengurus FUIB menyampaikan uneg-uneg mereka, giliran Kapolres Rastra memberikan penjelasan. Namun lebih dulu Kapolres mengenalkan para perwira Polres yang mendampinginya di ruang tersebut. Bahkan Kapolres juga memberitahukan tupoksi masing-masing. "Agar komunikasi ke depan bisa mudah," kata Rastra.

Menurut Rastra, berbagai masukan dari FUIB cukup penting. Bahkan hal itu merupakan bentuk apresiasi bagi Polres. Sebab, dengan masukan itu, maka kinerja akan semakin baik. "Ini apresiasi. Dampaknya akan cukup baik," kata Rastra.

Terkait kasus pembunuhan Saiful, Rastra memberikan banyak penjelasan. Menurut Rastra, masyarakat saat ini cenderung kritis. Hal itu membuat polisi juga ekstra hati-hati. Utamanya untuk memecahkan sebuah persoalan. "Termasuk kasus ini (pembunuhan saiful)," kata Rastra.

Sementara ini kata Rastra, masyarakat bertanya-tanya. "Apa benar Polres bekerja menyidik kasus ini atau tidak? Masyarakat pasti berpikir semacam itu," tuturnya.

Lebih jauh Rastra mengatakan, Polres tetap menyelidiki kasus tersebut. Bahkan pengembangan kasus tersebut sudah mencapai 75 persen. Meski demikian, Rastra tak berani mengatakan pasti atau positif kasus itu cepat atau lambat terungkap. "Harapannya sih cepat terungkap," kata Rastra.

Bahkan Rastra mengarahkan Kasat Reskrim untuk menerbitkan surat SP2HP untuk kasus tersebut. "Agar masyarakat juga tahu. Sebab nanti para pengurus FUIB ini akan menyampaikan pada masyarakat," ujar Rastra.

Selanjutnya Rastra memberikan penjelasan mengenai problem-problem lain yang dibahas. Selain itu Rastra juga menyampaikan beberapa kebijakan baru Polres Probolinggo. Khususnya di bawah kepemimpinannya. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=174623

Tidak ada komentar:

Posting Komentar