Rabu, 25 Agustus 2010

Lebaran, Premium Dijamin Aman

Rabu, 25 Agustus 2010 | 13:34 WIB

SURABAYA – Menjelang Lebaran dipastikan terjadi pergeseran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) premium maupun solar. Jika biasanya konsumsi BBM, baik premium maupun solar, lebih banyak diperkotaan, maka saat mudik Lebaran bergeser ke daerah.

Pertamina sudah mengantisipasi hal ini dengan menambah tangki untuk pendistribusian ke daerah-daerah sehingga stok aman selama Lebaran sehingga tidak akan ada daerah yang mengalami kelangkaan premium maupun solar. ”Di Surabaya turun antara 20-30 persen. Sementara di kota-kota jalur mudik justru naik,” kata Ketua Hiswana Migas Jatim Harry Kristanto, Selasa (24/8), di sela rilis kesiapan Pertamina menjelang Lebaran.

Harry mengatakan, di daerah-daerah seperti Malang, Batu, Blitar dan Kediri kenaikannya bisa sampai 40% sedangkan di jalur utara seperti Jember kenaikannya sekitar 15%. Sementara untuk solar, dikatakan Harry justru akan mengalami penurunan drastis, hingga 80%. Tapi hal tersebut lebih disebabkan karena adanya larangan truk pengangkut selain yang mengangkut bahan makanan melintas mulai H-10 Lebaran.

Rata-rata konsumsi premium di Jatim mencapai 9,5 juta liter per hari dan solar 4,9 juta liter per hari. Sedangkan konsumsi rata-rata pertamax di hari normal sekitar 180 ton per hari. Secara rata-rata, kebutuhan BBM di seluruh daerah saat menjelang Lebaran mengalami peningkatan 10-40% yang dimulai sejak H-3 Lebaran.

Hari menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina tentang perkiraan peningkatan permintaan BBM saat Lebaran mendatang. ”Di internal anggota Hiswana Migas sudah ada saling koordinasi dan kami telah memetakan forecast permintaan BBM. Itu sudah kami koordinasikan ke Pertamina agar semua suplai lancar,” jelasnya.

GM Pemasaran BBM Retail PT Pertamina Region V, M Iskandar menyatakan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM, di antaranya dengan melakukan penambahan mobil tangki sebanyak 28 unit di Jatim sebagai buffer stock di beberapa lokasi yang rawan di Jombang dan Kediri serta wilayah Pantura. Yang dimaksud kritis adalah kemungkinan lonjakan permintaan yang tiggi. Persiapan tersebut perlu dilakukan mengingat Jatim merupakan salah satu wilayah tujuan mudik yang cukup besar.

Mobil tangki untuk buffer stock tersebut ditempatkan di Probolinggo, Lumajang, Kediri, Jember, Bondowoso, Situbondo, Blitar, Lamongan (jalur utara), Lamongan (jalur selatan), dan Bojonegoro. ”Tahun ini kami juga telah menambah 28 unit tangki sekaligus menambah 66 mobil tangki yang sudah ada untuk Lebaran. Total tambahan kapasitas angkut sekitar 900 KL (kiloliter) atau sekitar 10% dari kebutuhan normal. Saat ini total tangki yang disediakan di Jatim untuk kebutuhan normal sekitar 300 mobil,” katanya.

Iskandar yakin dengan persiapan tersebut tidak akan ada daerah yang mengalami kesulitan distribusi BBM. Apalagi tahun 2010 ini Pertamina telah mengoperasikan Terminal Transit Utama (TTU) Tuban yang memiliki kapasitas 350 ribu kilo liter.

Iskandar mengatakan, puncak permintaan akan terjadi pada tanggal 7,8, dan 9 September 2010. Di masa puncak itu, permintaan bisa melonjak hingga 40%. Bahkan, pada Lebaran tahun lalu, di beberapa wilayah seperti Banyuwangi, Lamongan, Malang, Kediri, Magetan, dan Tulungagung, permintaan melonjak hingga 100%. Itu karena daerah-daerah tersebut menjadi kantung pemudik.

Ditambahkannya, pada September 2010, Pertamina telah menyiapkan peningkatan penyaluran 7% dari bulan Agustus 2010. Di Jatim, dari 812 SPBU yang ada, konsumsi premium diprediksi akan menjadi 9.553 kiloliter (KL) per hari dan solar 4.993 KL per hari. Di Bali, dari 167 SPBU, konsumsi premium akan menjadi 1.916 KL dan solar 677 KL. Adapun di NTB, dari 51 SPBU, konsumsi premium menjadi 842 KL dan solar 308 KL. ang

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=73b5e8e3b4404de833f254359909dabf&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar