Jumat, 30 Juli 2010

Komisi A Bakal Cek Ulang

[ Jum'at, 30 Juli 2010 ]
Rencana perluasan Masjid Jamik

PROBOLINGGO - Sering ditemukannya pasangan mesum dalam sebuah penggerebekan di hotel Rela Hati mendapat sorotan dari Komisi A DPRD Kota Probolinggo. Fenomena itu membuat dewan kembali penasaran dengan rencana pemkot untuk memperluas Masjid Jamik Raudlatul Jannah di sebelah Barat alun-alun.

Ketua Komisi A Asad Anshari mengaku sangat mengapresiasi langkah kepolisian menindak pemilik hotel. Bukan hanya menindak mereka yang menyewa kamar hotel tersebut. Namun langkah itu harus dibarengi dengan aturan yang memayungi supaya pemilik hotel hati-hati menerima tamu.

"Jadi tidak gampang menerima tamu saja tanpa dilihat kira-kira seperti apa tamunya. Apalagi sekarang jelang Ramadan. Keberadaan hotel dengan masjid agung yang tepat di sisi Utaranya itu kan malah nyulek'i. Dulu memang pernah ada rencana melebarkan masjid," ujar Asad.

Saat ini hotel itu disebut tidak hanya menerima sales, namun juga pasangan mesum yang bisa menyewa kamar dengan bebas. Sebab peraturan di hotel tidak tegas. Asad kemudian teringat mengenai pelebaran masjid yang sempat dibahas sampai ke dewan.

"Dulu itu entah pihak hotelnya minta berapa saya kurang paham. Apa soal harga atau ahli warisnya tidak mau. Sebagai ketua komisi, saya akan melihat soal pelebaran masjid. Apa eksekutif sudah putus asa atau bagaimana kok tiba-tiba batal sampai sekarang," jelas lelaki yang juga ketua DPC PKNU Kota Probolinggo ini.

Menurutnya pembahasan di dewan tentang pelebaran masjid pernah dilakukan sekitar empat sampai lima tahun lalu. Latar belakang pelebaran masjid antara lain, karena hotel di sebelah masjid dipakai untuk tindakan tidak patut dan terkesan tidak elok. Ditambah lagi pelebaran itu juga untuk kebutuhan masjid, seperti kantor atau perpustakaan. "Akan kami (komisi A) cek lagi kenapa batalnya," cetus Asad.

Pemberlakukan mengenai ketegasan aturan tamu di hotel lanjutnya, tidak untuk hotel Rela Hati saja. Namun, juga untuk penyedia jasa penginapan lainnya. Apabila ada tamu yang menginap harus dilihat dulu performanya.

"Kalau sudah bisnis memang tidak mikir begitu. Tapi, jangan sampai hotel jadi ajang seperti itu. Ke depannya hotel bisa tegas meskipun berdampak pada turunnya pendapatan. Kami akan mencoba teliti lagi soal pelebaran masjid dan mengundang para pelaku bisnis hotel membicarakan ini," ungkap dia. (fa/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=172535

Tidak ada komentar:

Posting Komentar