Sabtu, 05 Juni 2010

Kecam Israel, Santri Salat Gaib

[ Sabtu, 05 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Aksi militer Israel terhadap Palestina terus dikecam. Kali ini giliran Ponpes Syekh Abdul Qodir al-Jailani (Saqo) yang mengecam aksi itu. Khususnya serangan Israel pada armada enam kapal yang membawa bantuan kemanusiaan bagi Palestina.

Kecaman diwujudkan dalam bentuk aksi di halaman SMA Saqo. Sekitar 250 santri ikut dalam aksi tersebut. Mereka bahkan masih berpakaian seragam sekolah. Meski demikian, mereka antusias mengikuti aksi. Bahkan sebelum aksi dimulai pada pukul 07.30, para santri sudah stand by di lokasi.

Aksi diawali dengan pemutaran film dokumenter berdurasi sekitar 30 menit. Film diputar di televisi dengan pengeras suara yang sudah disiapkan. Isinya tentang kekejian Israel dan penderitaan warga Palestina.

Setelah itu, aksi dilanjutkan dengan salat ghaib yang dipimpin ustadz Kholik. Kemudian dilakukan pembacaan tahlil dan yasin bersama. Dua acara ini berlangsung sekitar 30 menit.

Tidak selesai di situ. Aksi dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan ustadz Iswanto. Iswanto mengatakan, aksi militer Israel sudah melampaui batas. Sebab, aksi tersebut sudah di luar batas kemanusiaan. Buktinya, yakni banyaknya korban dari rakyat Palestina. "Israel adalah bangsa kera," sebut Iswanto.

Lebih jauh Iswanto mengharap agar muslim Palestina bisa segera terbebas dari kekejaman bangsa Israel. Sebab kata dia, Israel tidak memiliki rasa belas kasih. Terutama pada warga muslim. "Tindakan itu tidak berperikemanusiaan," ujarnya.

Begitu ceramah selesai, koordinator lapangan (korlap) Mustain mengarahkan para santri untuk membubuhkan tanda tangan. Yakni di atas hamparan spanduk sepanjang 50 meter x 2 meter. Tujuannya kata Mustain sebagai bukti bahwa para santri menolak aksi militer tersebut. "Aksi (Israel) tidak boleh diteruskan," kata Mustain.

Selain itu, aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas nasib rakyat palestina. Khususnya warga muslim. Bahkan menurutnya, kebijakan militer Israel tidak sepatutnya dilakukan. "Dari sudut manapun, militer Israel sangat kejam," terangnya.

Sambil membubuhkan tanda tangan, santri juga memajang poster-poster berisi kecaman pada Israel. Di antaranya bakar musnah Israel, kembalikan kedaulatan Palestina. Mereka juga meneriakkan yel-yel bernada kecaman pada Israel. "Hidup Islam, bakar Israel," teriak salah seorang orator.

Sementara pengasuh Ponpes Saqo KH. Abdul Hafidz Aminuddin juga ikut memberikan pernyataan. Pernyataan itu dituangkan dalam selembar kertas berisi pernyataan sikap. Intinya, mengutuk keras aksi penyerangan Israel dan tindakan sewenang-wenang terhadap warga Palestina.

Kepala SMA Saqo Ahmad Arief Hermawan mengatakan, aksi tersebut penting dilakukan. Sebab merupakan dukungan moral pada rakyat Palestina. Meski skala lokal, namun tujuan aksi tersebut untuk mendoakan keselamatan rakyat Palestina. "Kami berdoa untuk rakyat Palestina," ujar Arief.

Aksi berlangsung sekitar 2 jam hingga sekitar pukul 09.00 WIB. Begitu selesai, para santri langsung kembali ke kelas masing-masing. "Siswa harus kembali ke kelas masing-masing," pungkas Arief. (eem/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=162705

Tidak ada komentar:

Posting Komentar