[ Senin, 07 Juni 2010 ]
KRAKSAAN - Warga kini harus ekstra waspada. Sebab, penyakit demam berdarah (DB) kembali menggejala. Seperti yang dialami tiga warga Desa Sidopekso, Kraksaan. Menyikapi kondisi itu, pemerintah desa (pemdes) setempat melalui Puskesmas Kraksaan langsung melakukan fogging (pengasapan), kemarin (6/6).
Tiga warga penderita DB itu semuanya tinggal di RT 01 RW 03 Dusun Gudang. Anehnya, ketiganya tinggal di satu halaman. Karena itu, fogging difokuskan di dusun tersebut. Yakni, sekitar pukul 08.30 WIB.
Dalam pantauan Radar Bromo, di dusun tersebut memang terdapat titik-titik rawan dihuni nyamuk. Di beberapa sudut perkampungan misalnya, terdapat banyak tumpukan sampah tak terurus.
Kepala Desa Sidopekso Bambang Supriyono mengatakan, fogging baru kali ini dilakukan di Sidopekso. Sebelumnya kata dia, belum pernah dilakukan. Sebab, belum ada warga yang terjangkit demam berdarah. "Baru kali ini ada warga kena DB," terang Bambang.
Bambang mengatakan, jumlah warga di Desa Sidopekso ada 3.620 jiwa. Sementara jumlah KK ada 1.200. Jumlah tersebut tersebar di enam dusun. Dan selama ini belum pernah ada warga yang menderita DB. "Makanya saya kaget ketika ada yang kena (DB)," ujar Bambang.
Pengasapan sendiri diharapkan Bambang bisa mengurangi penyebaran DB pada warga yang lain. Meski telat, namun Bambang mengatakan akan lebih memperhatikan masalah tersebut. "Harus dilakukan penanganan serius," pungkasnya. (eem/hn)
Tiga warga penderita DB itu semuanya tinggal di RT 01 RW 03 Dusun Gudang. Anehnya, ketiganya tinggal di satu halaman. Karena itu, fogging difokuskan di dusun tersebut. Yakni, sekitar pukul 08.30 WIB.
Dalam pantauan Radar Bromo, di dusun tersebut memang terdapat titik-titik rawan dihuni nyamuk. Di beberapa sudut perkampungan misalnya, terdapat banyak tumpukan sampah tak terurus.
Kepala Desa Sidopekso Bambang Supriyono mengatakan, fogging baru kali ini dilakukan di Sidopekso. Sebelumnya kata dia, belum pernah dilakukan. Sebab, belum ada warga yang terjangkit demam berdarah. "Baru kali ini ada warga kena DB," terang Bambang.
Bambang mengatakan, jumlah warga di Desa Sidopekso ada 3.620 jiwa. Sementara jumlah KK ada 1.200. Jumlah tersebut tersebar di enam dusun. Dan selama ini belum pernah ada warga yang menderita DB. "Makanya saya kaget ketika ada yang kena (DB)," ujar Bambang.
Pengasapan sendiri diharapkan Bambang bisa mengurangi penyebaran DB pada warga yang lain. Meski telat, namun Bambang mengatakan akan lebih memperhatikan masalah tersebut. "Harus dilakukan penanganan serius," pungkasnya. (eem/hn)
Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163065
Tidak ada komentar:
Posting Komentar