Kamis, 13 Mei 2010

Jadi Sembilan Bagian, Juga Temukan Pistol

[ Kamis, 13 Mei 2010 ]
Petani Dimutilasi
TIRIS - Dusun Segaran Duwes, Desa Andungsari, Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo digegerkan kasus mutilasi. Warga Dusun Kongsi, Desa Andungsari bernama Hartono alias To, 30, ditemukan jadi mayat dengan kondisi termutilasi hingga sembilan bagian. Sembilan bagian tubuh lelaki yang bekerja sebagai petani dan pencari kayu itu ditemukan pada Selasa (11/5) dan kemarin (12/5).

Potongan-potongan tubuh Hartono ditemukan di beberapa tempat di tengah hutan kopi di Dusun Segaran Duwes. Pertama kali ditemukan pada Selasa (11/5) sore. Warga setempat sudah mencari keberadaan Hartono sejak pagi hari itu.

Sorenya, warga yang masih kerabat Hartono menemukan lubang dekat sungai Salak di hutan kopi itu. Di atas tanah itu ada bagian tubuh manusia menyembul. Warga langsung melaporkan hal itu ke polisi. "Karena waktu itu warga takut, jadi langsung lapor polisi. Dan usai maghrib kami langsung ke sana," kata Kapolres Probolinggo AKBP AI Afriandi yang ditemui di TKP kemarin.

Di lokasi, polisi langsung melakukan penggalian. "Ujung rusuknya saat itu menyeruak di atas tanah. Lalu langsung kami gali, dan saat itu ada kepala dan bagian dada yang dibagi menjadi dua potongan," kata polisi yang ikut melakukan penggalian pada Selasa petang.

Usai lubang pertama ditemukan, polisi langsung memeriksa daerah sekitar. Hasilnya ditemukan lagi empat lubang. Pada lubang kedua petugas kepolisian yang melakukan penggalian sekitar setengah meter dari lubang pertama berhasil menemukan potongan paha kanan yang menjadi satu bagian dengan buraian usus serta kelamin.

Selanjutnya pada lubang ketiga berisi paha kiri, lubang keempat baju dan sarung yang diduga milik korban. Sementara di lubang kelima ditemukan bagian kaki korban. Dari penemuan itu, identitas mayat sudah bisa dipastikan. Bahwa mayat yang terpotong-potong itu adalah Hartono.

Tapi, bagian tubuh korban lainnya belum ditemukan. Pencarian dihentikan sementara sampai subuh kemarin. Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 kemarin polisi kembali melakukan pencarian.

Hasilnya, tiga potongan tubuh Hartono ditemukan di sebuah ceruk bebatuan di tepi sungai Salak. Lokasinya berjarak sekitar 400 meter dari lubang-lubang yang ditemukan sehari sebelumnya.

Tiga potongan terakhir yang ditemukan dan dievakuasi kemarin ialah dua tangan dan satu potongan kaki. Dengan ditemukannya tiga bagian itu, disimpulkan mayat Hartono sudah komplit. "Jadi dipotong menjadi sembilan bagian," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, saat ini kasus mutilasi tersebut sedang dalam penyelidikan. "Enam potongan sebelumnya sudah kami bawa langsung ke Labfor Polda Jatim untuk langsung diperiksa," katanya.

Yang mengagetkan, dalam salah satu lubang tempat ditemukannya enam potongan tubuh korban, polisi juga menemukan sebuah pistol jenis FN. Pistol itu terkubur dengan salah satu bagian tubuh korban. Belum diketahui apakah pistol tersebut berisi peluru atau tidak, yang jelas pistol tersebut juga langsung dibawa ke Labfor Polda.

Sampai sejauh ini pihak Polres masih belum menentukan tersangka untuk kasus tersebut. Kemarin, anjing pelacak dari unit K-9 Polda Jatim juga dikerahkan untuk mengumpulkan bukti dan keterangan baru. "Masih terus kami selidiki. Doakan saja cepat terungkap," kata AKBP Afriandi yang mantan Kapolres Bondowoso tersebut.

Sementara itu, dari data yang dihimpun Radar Bromo di lapangan, pembantaian terhadap Hartono diperkirakan terjadi Senin (10/5) sekira usai maghrib. Sebab, Senin sekira pukul 15.00, Hartono pulang dari rumah ibunya, Surat, yang juga berada di Desa Andungsari.

Saat itu Hartono hendak langsung pulang ke rumahnya dengan mengendarai motor China bebek. Sampai kemarin, motor itu juga belum ditemukan. "Waktu mau maghrib, Pak To masih terlihat oleh warga di konter isi ulang HP," kata Agus, seorang warga setempat.

Namun, sampai malam hari Hartono belum sampai di rumahnya. Mendapati hal tersebut kontan saja keluarga pun bingung. Sebab Hartono jarang nginap di tempat lain. Sampai keesokan harinya Selasa (11/5) Hartono tak kunjung kembali.

Pihak keluarga dan warga pun akhirnya memutuskan untuk mencari Hartono di sekitar hutan kopi. Dari pencarian tersebut, salah satu warga yang juga masih saudara Hartono berhasil menemukan satu gundukan yang ada tulang rusuknya. (mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=158109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar