Senin, 22 November 2010

Kran Air Membawa Maut

Tim Buser SCTV

19/11/2010 23:13 | Buser File
Liputan6.com, Probolinggo: Sesosok mayat bersimbah darah tergeletak di depan sebuah puskesmas Kecamatan Kanigaran, Probolinggo, Jawa Timur. Luka bacok tampak di bagian kepala dan leher korban yang diketahui bernama Jupri. Ceceran darah segar juga menempel di sepeda milik korban.

Bahkan potongan jari korban ditemukan tak jauh dari jasadnya. Kuat dugaan, korban sempat melawan saat akan dihabisi oleh pelaku. Garis polisi pun dibentangkan untuk mengamankan tempat kejadian perkara yang terus dikerumuni warga. Dari keterangan sejumlah saksi, polisi mengarah pada sebuah nama yang diduga sebagai pelaku.

Untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, polisi membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah doktor Muhammad Saleh. Sedangkan sepeda ontel milik korban yang bersimbah darah dibawa ke Mapolresta Probolinggo untuk dijadikan sebagai barang bukti.

Hanya memerlukan waktu empat jam, polisi memebekuk Kabul, warga Kelurahan Curah Grinting. Dari pemeriksaan sejumlah saksi dan beberapa barang bukti, Kabul diduga kuat membunuh Jupri yang tak lain teman kerjanya sendiri.

Kabul ditangkap saat hendak melarikan diri di sebuah ladang jagung dekat rumahnya. Penagkapan tersangka berawal saat seluruh anggota polisi menutup semua akses jalan di sekitar TKP. Kepada polisi tersangka mengaku tega membunuh karena sakit hati dengan perkataan korban.

Di mata keluarganya, korban adalah sosok bapak yang baik dan suka bergaul dengan tetangga sekitarnya. Keluarga tak menyangka, Kabul yang justru dibantu korban untuk mendapatkan pekerjaan malah tega membunuhnya.

Di peternakan ayam milik Haji Imam Asyari, Jupri semasa hidupnya mencari sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan hanya mendapatkan upah Rp 22.500 per harinya, Jupri menghabiskan waktu 20 tahun terakhirnya dengan bekerja sebagai petugas kebersihan kandang ayam.

Adapun pemicu pembunuhan sadis adalah sebuah kran air. Dari reka ulang diketahui, sebelum pembunuhan terjadi, tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban. Diduga motif pembunuhan ini karena tersangka dan korban berebut air untuk membersihkan kandang ayam.

Teguran korban yang meminta tersangka agar mematikan kran miliknya rupanya memancing emosi tersangka. Kabul pun langsung pulang dan mengambil sebilah celurit kemudian menunggu korban di ujung jalan.

Begitu melihat kedatangan korban yang baru pulang bekerja, tanpa basa basi tersangka langsung menyabetkan celurit ke tubuh korban. Namun karena korban sempat melawan, jari tangan korban terkena celurit yang dibawa tersangka hingga putus. Korban pun terkapar dan tewas di tempat kejadian.(JUM)

Sumber: http://buser.liputan6.com/berita/201011/307416/Kran.Air.Membawa.Maut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar