Senin, 20 September 2010

Nelayan Kesal Penggunaan Trawl

[ Minggu, 19 September 2010 ]

TONGAS - Nelayan di pesisir kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo dibuat kesal oleh penggunaan jaring jenis trawl. Jaring tersebut kini masih banyak digunakan oleh para nelayan dari luar Probolinggo.

"Nelayan dari Pasuruan yang banyak pakai jaring itu," kata Timbul, seorang nelayan asal Dusun Jalit, Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas kepada Radar Bromo. Menurutnya, yang memakai jaring trawl tidak hanya satu dua nelayan. "Ada ratusan yang beroperasi di sini (Tongas)," ujar Timbul kesal.

Menurutnya, penggunaan jaring jenis ini tidak hanya sangat merugikan para nelayan tradisional. Tapi juga berbahaya bagi kelangsungan ekosistem laut. "Penggunaan trawl itu merusak terumbu karang," ujar Timbul.

Sayang, walau tahu masih ada banyak yang menggunakan trawl, nelayan Tongas tak bisa berbuat banyak. "Jumlah mereka terlalu banyak," kata Markasan, salah satu nelayan sekaligus pengepul rajungan di Tongas. "Kami ini hanya rakyat kecil. Nanti kalau bertindak, takutnya terjadi kekerasan fisik," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi menyatakan sudah menindaklanjuti keluhan nelayan Tonga situ. "Sudah saya layangkan protes ke pihak DKP Pasuruan," jelasnya.

Tidak hanya itu, DKP Provinsi Jatim bareng DKP Pasuruan dan Probolinggo menurut Dedy juga akan turun langsung ke lapangan. "Selain itu, pihak Polairud (Polisi Air dan Udara) juga akan dilibatkan dalam masalah penertiban nelayan yang menggunakan jaring jenis trawl ini," terangnya.

Dedy menyatakan, yang dikeluhkan nelayan Tongas ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. "Memang sering terjadi, Mas," ungkapnya.

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=179897

1 komentar:

  1. yang perlu dipertanyakan apakah kapal jonggrang itu bukan trawl???? daya penghancurnya sangat besar, dimana tali tampat dengan pemberat sampai ke dasar laut kemudian digardan dengan mesin yang besar, apakah terumbu karang tidak hancur lebut, bahkan rumpon yg dibuat nelayan kecil sering kali hilang. mohon dikroscek lagi alat tangkat jonggrang. terima kasih.

    BalasHapus