Senin, 20 September 2010

Digendam di Apotek

Minggu, 19 September 2010 ]
PROBOLINGGO - Aksi gendam kembali mengusik ketenangan warga Probolinggo, Jumat (17/9) lalu. Korbannya adalah Sariyah, 53, warga Desa Pabean Kecamatan Dringu. Ia digendam saat hendak menebus obat di apotek Jati Mas di Jl Gatot Soebroto Kota Probolinggo.

Sariyah sungguh sial. Perhiasan emasnya berupa sebuah kalung seberat 25 gram dan cincin emas seberat 3 gram amblas disikat pelaku.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, saat itu sekitar pukul 10.00, korban hendak membeli obat di apotek tersebut. Ketika akan masuk ke dalam apotek, tiba-tiba korban didatangi orang yang tak dikenal.

Kepada Sariyah orang tersebut menanyakan jalan menuju Desa Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Tanpa curiga, Sariyah menunjukkan jalur yang harus ditempuh orang tersebut. "Tingkahnya menyakinkan, kalau orang itu (pelaku) memang tidak tahu jalan," ujar salah seorang sumber di kepolisian.

Entah kenapa, lalu pelaku mencecar dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan lainnya. Akibatnya, Sariyah mengaku merasa kebigungan dengan pertanyaan-pertanyaan pelaku. Bahkan, pada akhirnya Sariyah manut begitu saja ketika dia diajak masuk ke dalam mobil pelaku. "Katanya, mobilnya Toyota Avanza warna hitam," jelas sumber tersebut.

Nah, ternyata di dalam sebuah mobil itu sudah ada beberapa orang pelaku lain yang siap beraksi. Salah seorang diantaranya berpenampilan seperti kiai dengan memakai sorban. "Ya, hanya penampilanya saja yang seperti kiai," lanjut sumber tersebut.

Di dalam mobil itu, Sariyah juga ditanyak untuk apa ia membeli obat. Tentu saja, Sariyah menjawab kalau hendak diminumkan kepada keluarganya yang sakit. Mendapati jawaban itu, seorang pelaku yang macak layaknya kiai itu menyatakan kalau dirinya bisa dan siap mengobati keluarganya itu.

Tapi, itu semua ada syaratanya. Kiai palsu itu pun mengatakan sayarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi Sariyah. Salah satunya, yakni Sariyah harus membuka semua perhiasan yang dipakainya.

Sariyah yang sudah masuk perangkap pelaku tidak mampu berbuat banyak. Kesadarannya seakan-akan hilang begitu saja. Tanpa sadar, Sariyah melepas kalung dan cincin yang diminta pelaku sebagai tebusan untuk mengobati sakit keluarganya. "Mungkin sudah termakan omongan pelaku," jelasnya.

Begitu semua perhiasannya diberikan, pelaku meminta Sariyah keluar dari mobilnya. Lagi-lagi, Sariyah menurut tanpa perlawanan. Bahkan, ketika para pelaku itu meninggalkan Sariyah begitu saja di pinggir jalan.

Namun tak lama kemudian, Sariyah sadar kalau dirinya menjadi korban gendam. Sariyah pun berusaha mencari pelaku, tapi jejaknya sudah tidak ada. Lalu, Sariyah mendatangi SPK (Sentra pelayanan kepolisian) Polresta Probolinggo. Sariyah melaporkan peristiwa yang telah menguras semua perhiasanya. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=179899

Tidak ada komentar:

Posting Komentar