Minggu, 01 Agustus 2010

Laka Renggut Nyawa Ibu-Anak

[ Minggu, 01 Agustus 2010 ]
Tewas Dilindas Truk, Ayah Luka Berat

PROBOLINGGO - Ruas jalan raya Lumajang-Probolinggo kembali makan korban jiwa. Kamis (29/7) malam, tiga nyawa melayang setelah mengalami kecelakaan (laka) di ruas jalan raya Malasan, Leces Kabupaten Probolinggo. Dan kemarin (31/7) pukul 08.30 terjadi lagi laka dengan tiga orang korban. Dua di antaranya, yakni ibu dan anak, tewas.

Kecelakaan kemarin terjadi di tikungan jalan raya Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Yang jadi korban tewas adalah Rosidah, 30, dan putrinya, Ma'rifatul Choiriyah, 12. Sedangkan suaminya, Roni, 35, mengalami patah tulang kaki kanannya. Mereka keluarga asal Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang.

Rosidah tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan Ma'rifah menghembuskan napas terakhirnya saat dilarikan ke RSUD Dr Moh Saleh Kota Probolinggo.

Dari informasi yang dihimpuin Radar Bromo, kemarin pagi keluarga ini melaju dari arah barat melintas di Jl Lumajang dengan mengendarai motor Honda Supra X 125. Sampai di TKP, yakni di tikungan Desa Banjarsawah Kecamatan Tegalsiwalan, Roni berusaha mendahului truk gandeng yang dikendarai oleh Suyanto, warga Tempeh, Lumajang.

Tapi belum berhasil mendahului truk bernopol N 8085 UN tersebut, tiba-tiba Roni masuk di sela-sela gandengan. Rupanya pada saat berada di sela-sela gandengan itu, Roni kehilangan keseimbangan. Motor yang dikendarainya oleng, dan tersenggol gandengan truk. Roni dan keluarganya pun jatuh.

Roni dan motornya, jatuh ke kanan jalan. Sedangkan, istri dan anaknya jatuh ke kiri dan terlindas ban truk. Nasib tragis menimpa Rosidah, ia tewas di TKP. Dan, Ma'rifah menghembuskan napas terakhirnya saat dilarikan ke RSUD. Sedangkan Roni mengalami patah tulang kaki kanannya.

"Mungkin mau nyalip, dan ragu-ragu. Sehingga masuk di antara gandengan dan nyantol. Motornya telempar ke kanan dan orangnya masuk ke dalam gandengan," ujar Kasatlantas Polres Probolinggo AKP Dwi Agung melalui Kanit Laka Ipda Istono.

Dengan kejadian itu, Suyanto dan truknya diamankan di markas Satlantas Polres Probolinggo. Menurut Istono, kejadian itu dikarenakan human error yang sebenarnya tak perlu terjadi. "Sementara (Suyanto, Red) diperiksa sebagai saksi. Memang perlu hati-hati saat berkendara. Harusnya kalau mau nyalip harus lihat arus lalu lintas," ujarnya.

Sementara, keluarga pasutri Roni dan Rosidah langsung mendatangi RSUD. Suasana haru pun pecah. Mereka tak kuasa menahan tangis karena kejadian tersebut. "Bapaknya (Roni, Red) masih belum tahu kalau dia (Ma'rifah, Red) meninggal," ujar Sri, ibunya Rosidah.

Dalam menjalani perawatan, Roni memang selalu menanyakan keadaan anaknya, Ma'rifah. Tapi, keluarganya tak mau berterus terang dengan nasib yang telah meninmpa istri dan anaknya itu. Keluarganya, mengatakan kalau istri dan anaknya tidak apa-apa dan telah pulang lebih dulu. "Kalau dikasih tahu, khawatir makin syok," ujar Sri.

Sri mengatakan, Roni dan Rosidah baru lima hari berada di Lumajang. Karena, sejak dua tahun lalu mereka mengais rezeki di Malaysia. Sedangkan Ma'rifah, sejak tiga tahun lalu tinggal di salah satu pondok di Desa Jorongan, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.

Nah, Jumat (30/7) malam, Roni dan Rosidah pergi ke pondok di mana putrinya menuntut ilmu. Mereka pun bermalam di situ. Baru pada Sabtu (31/7) pagi kemarin mereka pulang. "Waktu itu ada acara imtihanan di pondoknya (Ma'rifah, Red). Tidak tahunya, mereka hanya bertemu satu malam," ujar Sri.

Jenazah ibu dan anak itu pun kemarin sudah dalam keadaan terkafan rapi. Sementara, Roni terus merintih kesakitan berada di IRD RSUD. Sampai kemarin sore, Roni masih belum mengetahui kalau istri dan anaknya sudah tiada. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=172868

Tidak ada komentar:

Posting Komentar