Minggu, 04 Juli 2010

Nasi Basi, Aniaya Anak Tiri

[ Minggu, 04 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO-Gara-gara nasi basi Yani, 12, dianianya ibu tirinya, Berta, Sabtu kemarin (3/7). Akibatnya, warga Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo itu, harus berurusan dengan polisi. Itu, setelah warga melaporkan kasus tersebut kepada polisi.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, kemarin (3/7) sekitar pukul 10.00 seperti biasanya Berta hendak memasak. Sebelum memasak, Berta bertanya kepada Yani nasinya ada apa tidak. Mendapat pertanyaan itu, Yani menjawab kalau nasinya ada di dalam magic jar.

Tanpa mengecek, Berta percaya saja dengan omogan Yani. Alhasil Berta tidak memasak nasi, hanya membuat sayur saja. Sedangkan Yani, waktu itu sudah selesai makan. Ia memakan nasi bungkus yang diperoleh dari rumah tetangganya yang ada selamatan.

Nah, setelah sayur dan lauk-pauknya matang Berta hendak makan. Saat hendak mengambil nasi di magic jar. ternyata, nasinya sudah basi. Mendapati itu, Berta langsung memarahi Yani habis-habisan.

Tak hanya itu, Berta yang pernah belajar karate sewaktu masih gadis ini memukul Yani dengan gayung. "Entah, saya tidak tahu (memukul Yani) berapa kali. Saya juga geregetan. Entahlah tangan saya ini, mungkin karena saya punya (ilmu bela diri) karate," ujarnya.

Menurut Berta, Yani bukanlah anak kandungnya. Melainkan anak tiri yang mulai tinggal bersama dengannya sejak usianya masih sekitar 8 bulan. Kambo, ayah Yani berada di Papua. "Dia (Yani) memang sering ngelawan saya. Juga sering mengadu domba saya dengan tetangga," jelas Berta.

Saking kesalnya, Berta pernah mengusir Yani dari rumah. Tapi, Yani tetap bandel. "Sering dia menyakiti saya. Bapaknya, juga sudah berpesan kalau Yani nakal disuruh cubit atau diikat," jelas Berta. "Saya heran kenapa masalah ini sampai ke sini (polisi). Mungkin ini karena ada orang-orang yang benci kepada saya," lanjut Berta.

Saat ditemui wartawan, bocah yang masih duduk dibangku kelas 5 SD itu mengakui kalau dipukul dengan gayung. Yani juga mengaku tidak tahu berapa kali Berta memukul dirinya. "Tidak tahu berapa kali. Kena mulut dan badan," jelas Yani.

Yani mengaku, saat itu tidak tahu kalau nasi yang ada di dalam magic jar sudah basi. Ketika ditanya oleh Berta, ia hanya mengatakan nasinya ada. Bukan basi atau tidak. "Ketika mama (Berta) mau makan, ternyata nasi yang ada di magic jar basi," ujar Yani.

Apalagi, waktu itu Yani tidak memakan nasi yang ada di dalam magic jar. Ia memakan nasi yang diperolehnya dari rumah tetangganya, Jumat (2/7). "Saya makan nasi bungkus yang diperoleh dari rumah orang meninggal," ujar Yani.

Meski mendapat perlakukan kasar dari Berta, Yani mengaku tidak mau kalau mamanya itu ditahan. Karena, Yani mengaku masih sayang kepada mamanya. "Saya tidak mau mama ditahan. Saya masih sayang sama dia (Berta)," ujar Yani.

Dengan adanya kasus tersebut, Kapolresta AKBP Agus Wijayanto melalui Kasatreskrim AKP Agus I Wijayanto menyatakan, sampai kemarin (3/7) pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaku. "Kami juga masih akan meminta keterangan dari para saksi," ujarnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=168028

Tidak ada komentar:

Posting Komentar