Minggu, 04 Juli 2010

Musim Tanam, Bibit Tembakau Naik

Sabtu, 3 Juli 2010 | 07:32 WIB

PROBOLINGGO - Musim tanam (MT) tembakau jenis Paiton Voor Oogst (Paiton VO) di Kab. Probolinggo diwarnai dengan melonjaknya harga bibit tembakau. Kenaikan bibit hingga 100% lebih itu dikeluhkan para petani yang mulai menanam tembakau sejak akhir Juni-awal Juli ini.

“Awal hingga pertengahan Juni lalu bibit tembakau masih berkisar Rp 20-30 ribu per 1.000 batang, tetapi akhir-akhir ini melonjak menjadi Rp 50 ribu,” ujar H Taufik Djam’an, petani tembakau dari Kec. Besuk, Kab. Probolinggo, Sabtu (3/7).

Untuk lahan 1 hektare dibutuhkan sekitar 15.000 bibit tembakau. “Itu kalau bibit hidup semua. Kalau ada yang mati masih harus beli bibit tambahan,” ujarnya.

Taufik yang mengaku, menamam sekitar 2 hektare tembakau sejak akhir Juni lalu terpaksa merogoh sakunya lebih dalam karena harga bibit melonjak. “Sehingga untuk bibit saja perlu uang Rp 1,5 juta, belum biaya pengolahan tanah, perawatan, dan pemupukan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Andi, warga Kec. Paiton, Kab. Probolinggo. “Merawat tembakau semasa masih muda seperti merawat bayi, susahnya bukan main. Seringkali bibit yang ditanam mati sehingga harus disulami (diganti) tanaman baru,” ujarnya.

Sisi lain, kata Andi, petani sering kelabakan saat mencari bibit. Kalaupun ada harus berebut sehingga harganya pun melambung.

Mahalnya bibit tembakau diduga karena saat MT tembakau Juni lalu hujan masih mengguyur kawasan timur Kab. Probolinggo. “Banyak bibit tembakau yang baru ditanam mati karena diguyur hujan,” ujar Andi.

Dikatakan, tembakau baru tanam tidak sama dengan jagung yang memang tambah subur saat diguyur hujan. “Tembakau muda kalau terkena hujan deras gampang mati. Bahkan tembakau menjelang panen pun kalau terkena hujan daunnya rusak, rasanya pahit, aromanya kurang,” ujar Andi.

Ketika banyak bibit tembakau yang mati di awal MT Juni lalu, harga bibit pun menganut hukum ekonomi. “Saat akhir Juni dan awal Juli hujan reda, beramai-ramai petani menanam tembakau, harga bibit langsung melejit,” ujar H Taufik.

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=cb6c79472566e769552b29d91babc932&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar