Rabu, 30 Juni 2010

Harga Cabai Makin "Pedas"

[ Rabu, 30 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO - Harga cabai rawit dan cabai merah di Kota Probolinggo akhir-kahir ini, benar-benar pedas. Hampir setiap hari harganya semakin meroket sampai menembus Rp 32.500 per Kg.

Kenaikan harga cabai ini bisa dilihat di beberapa pasar di Probolinggo. Meski berada dalam satu kota, harga cabai antara penjual yang satu dengan yang lain berbeda. Ada yang menjual Rp 31.500 per Kg, ada juga yang sampai Rp 32.500. Sementara untuk cabai merah harganya mencapai Rp 26 ribu sampai 26.500 per Kg.

Haryanto, salah seorang penjual cabai di Kota Probolinggo mengaku menjual cabai rawit seharga Rp 32.500 per Kg dan Rp 26.500 untuk cabai merah. "Kami ngulaknya juga mahal dan itu kami sudah ambil laba sedikit sekali," ujar lelaki yang membuka lapak di Pasar Besar itu.

Menurutnya, harga itu hanya untuk konsumen yang membeli satu atau dua kilo. "Kalau belinya banyak, misalnya sampai 10 kg kami korting," ujarnya tanpa mau menyebutkan berapa diskonnya.

H Samsuddin, pedagang yang lain di pasar itu, menjual cabai dengan harga sedikit lebih murah. Yakni Rp 32 ribu per kilo untuk cabai rawit dan Rp 26 ribu untuk cabai merah. Itu pun, masih ada diskon bagi konsumen yang membeli dalam jumlah banyak. "Kalau sudah langganan harganya beda," ujarnya.

Menurutnya, harga cabai tidak stabil sejak beberapa hari lalu. Tiga hari sebelumnya harga cabai bahkan mencapai Rp 35 ribu per kilo. "Hampir tiap hari harganya berubah, kadang naik kadang turun," ujar H Samsuddin.

Meski harganya terus melambung, permintaan terhadap cabai tidak ada penurunan. Menurut Samsudin, pihaknya masih harus menyediakan sampai 1,5 kwintal cabai setiap hari untuk memenuhi permintaan pasar.

Untuk memenuhi itu, Samsudin mengaku tidak hanya mengandalkan cabai dari Kota Probolinggo. Ia memburu sampai ke luar daerah bahkan sampai ke luar pulau seperti Bali.

"Kalau hanya mengandalkan cabai Probolinggo, tidak nutut. Kami juga mendatangkan cabai dari luar daerah. Utamanya, kalau ada daerah yang lagi panen raya. Karena, di sana harganya bisa lebih murah," jelas Samsudin.

Naiknya harga cabai ini dikeluhkan oleh para konsumen. Seperti yang diutarakan oleh Sulastri, warga Kanigaran. Menurutnya, cabai sudah hampir menjadi salah satu kebutuhan pokok. "Kalau makan tidak ada sambelnya rasanya kurang mantap. Sehingga dengan harga berapapun masih dicari," ujar Sulastri yang kemarin terlihat membeli cabai.

Selain Sulastri ada Fitri, dia menyatakan boleh saja harga cabai naik, asalkan harga bahan pokok lainnya tidak ikut naik. "Itu bisa mengurangi kebiasaan orang-orang yang suka makan cabai. Tapi, orang tidak akan mati karena tidak makan cabai," ujarnya.

Meski demkian mereka berdua, masih sama-sama berharap harga cabai akan kembali normal. "Ya tentu saja kami berharap harga cabai kembali murah. Siapa yang tidak mau barang-barang berharga murah, pasti mau semua," ujar Fitri. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=167340

Tidak ada komentar:

Posting Komentar