Kamis, 10 Juni 2010

Gerimis, Sambut Adipura-Kalpataru

[ Kamis, 10 Juni 2010 ]
Pemkab Bakal Bangun Monumen Adipura

PROBOLINGGO - Suasana bahagia atas keberhasilan meraih Adipura untuk kali keempat, kemarin (9/6) terasa kental di Pemkot Probolinggo. Kedatangan piala Adipura, Kalpataru, Adiwiyata dan sertifikat Adiwiyata yang berhasil diraih pada Selasa (8/6) lalu, kemarin disambut dengan gelaran apel.

Penyambutan penghargaan-penghargaan di bidang lingkungan itu digelar sekira pukul 07.00. Wali Kota Probolinggo membawa piala Adipura, Ketua TP PKK Rukmini Buchori kebagian membawa piala Kalpataru milik Endang Sulistyowati. Sementara piala dan sertifikat Adiwiyata dibawa masing-masing pihak sekolah peraihnya.

Hujan gerimis yang turun pagi kemarin seperti ikut memeriahkan acara penyambutan tersebut. Peserta apel berasal dari sekolah adiwiyata, pegawai lingkungan pemkot, instansi vertikal, satker, muspida, DPRD hingga PKL (pedagang kaki lima).

Dari depan kantor pemkot, wali kota berjalan bersama rombongan menuju kantor pemkot. Lalu, piala diletakkan di meja, dan dilanjutkan dengan acara apel. Dalam sambutannya, berkali-kali Buchori menyatakan kebanggaannya atas peran serta seluruh masyarakat kota yang dipimpinnya.

"Bahagia sekali. Kebijakan pemkot diikuti oleh masyarakat, ulama, instansi vertikal dan horisontal. Piala Adipura berhasil kita raih dan masuk peringkat tiga tingkat nasional. Memang belum peringkat pertama, tapi persaingan dengan kota sedang sungguh luar biasa," jelas Buchori.

Salah satu warga Kota Probolinggo Endang Sulistyowati, lanjut Buchori, guru SMAN 1 mendapatkan Kalpataru. Serta ada enam lembaga sekolah yang mendapat Adiwiyata. SMAN 2 memperoleh Adiwiyata Mandiri setelah beberapa tahun secara berturut-turut meraih Adiwiyata.

"Ini penghargaan bagi kita semua. Semoga ke depannya menjadi lebih meningkat. Khusus Kalpataru, Indonesia berada di garis pantai terpanjang. Puluhan juta hektar mangrove memberikan manfaat bagi warga di Kota Probolinggo. Apabila ada warga yang merusak mangrove, segera ambil tindakan," ungkap wali kota.

Dalam sambutannya saat apel tersebut, Wali Kota Buchori menyampaikan apa yang disampaikan oleh Presiden SBY saat penyerahan Adipura di Jakarta (8/6). Tema hari lingkungan hidup tahun ini adalah keanekaragaman hayati, masa depan bumi.

"Itu memang benar. Kerusakan yang terjadi di Indonesia seharusnya dikontrol. Kerusakan hutan di Kalimantan misalnya patut menjadi tanggungjawab bersama. Udara yang bersih bisa dilihat bila ada burung berkicaunya," tutur Buchori.

Ia juga menekankan agar masyarakat ikut mempertahankan satwa yang ada di Kota Probolinggo. "Terima kasih dan sangat membanggakan. Dengan semangat kebersamaan semoga ke depannya kita bisa meraih yang lebih baik. Terima kasih juga para PKL yang ikut menjaga kebersihan. Anda juga punya peran dalam diraihnya Adipura ini," sambungnya.

Apel pagi itu juga diisi dengan penyerahan bantuan sebanyak 2.700 bibit pohon dari Bank Jatim. Wali Kota Buchori juga menyerahkan bantuan sembako dan pakaian kerja untuk petugas pengangkut sampah di RT/RW. Apel ditutup dengan pelepasan ratusan burung oleh wali kota dan undangan.

Monumen Adipura

Sementara itu, Pemkab Probolinggo juga tak kalah bangga atas keberhasilan meraih Adipura oleh Kecamatan Kraksaan untuk kategori kota kecil. Pemkab berencana membangun monumen Adipura.

Dewi Korina, kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) mengatakan, usul rencana membuat monumen Adipura sudah digagas jauh hari. Terutama bila Kabupaten Probolinggo berhasil meraih Adipura lagi tahun ini.

Nah, setelah Kraksaan benar-benar meraih Adipura untuk kali ketiga tahun ini, rencana membuat monumen bakal segera direalisasikan. "Nanti yang merealisasikan di lapangan ya Dinas PU Cipta Karya," kata Dewi Korina kemarin.

Pemkab sebenarnya sudah mempunyai replika piala Adipura yang ditempatkan di alun-alun Kraksaan. Namun model dan bentuknya masih piala adipura yang lawas, bukan yang baru.

Replika yang lawas itu pun nantinya bakal direlokasi seiring dengan rencana pembangunan alun-alun Kraksaan yang dilakukan bersamaan. Tetapi, replika lawas tersebut nantinya juga bakal tetap dipajang di monumen Adipura.

Menurut Dewi Korina, keberadaan monument tersebut cukup penting. "Adipura itu prestasi semua elemen masyarakat Kabupaten Probolinggo. Karena itu dibangun monumen sebagai wujud keberhasilan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Selain itu dengan adanya monument tersebut, masyarakat diharapkan juga akan selalu ingat kalau telah meraih Adipura. Dengan begitu, masyarakat akan selalu termotivasi untuk mempertahankannya.

Sementara itu Kepala Dinas PU Cipta Karya Prijono membenarkan rencana pembangunan monumen Adipura tersebut. Menurutnya pembangunannya bakal dimulai pada minggu ketiga bulan ini. "Pembangunannya bersamaan dengan renovasi alun-alun," katanya.

Untuk pembangunan monumen ini rencananya bakal ditempatkan di taman Rondoningo atau sebelah timur sungai Rondoningo. "Jadi bisa langsung terlihat ketika mau masuk Kraksaan," kata Prijono.

Berapa anggaran untuk pembangunan monumen tersebut? "Anggaran pembangunannya dijadikan satu dengan renovasi alun-alun. Total anggarannya mencapai sekitar Rp 900 juta," jelas Prijono.

Untuk renovasi alun-alun sendiri rencananya bakal ada pergeseran pagar sisi utara. Rencananya arena untuk PTKL di sisi utara bakal diluaskan dengan menggeser pagar. "Nanti semua PKL yang belum tertampung bakal ditaruh situ," kata Prijono. (fa/mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=163708

Tidak ada komentar:

Posting Komentar