Jumat, 20 Agustus 2010

Jelang Kasada, Tambal Jalan dengan Tanah

[ Jum'at, 20 Agustus 2010 ]
Tak Ada Anggaran, Tenaga Terbatas

TONGAS - Makin dekatnya perayaan Nyadnya Kasada suku Tengger membuat Dinas PU Bina Marga Kabupaten Probolinggo berbenah. Jalan-jalan yang berlubang sepanjang Tongas-Lumbang ditambal. Namun, penambalan bukan dilakukan dengan aspal. Melainkan dengan tanah.

Tujuannya tidak lain untuk memperlancar akses jalan dari Tongas menuju Lumbang. Sebab, akses jalan ini merupakaan salah satu jalan alternatif menuju Ngadisari, Sukapura. Tempat Nyadnya Kasada digelar pada 25-26 Agustus.

Penambalan dilakukan, karena saat ini kebanyakan jalan di daerah tersebut rusak. Jalan banyak yang berlubang dan dikhawatirkan membahayakan keselamatan pengguna jalan. "Jalan-jalan ini ditambal supaya akses jalan selama Kasada lancar," ungkap mandor jalan dari Dinas PU Bina Marga, Muali.

Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas PU Bina Marga Suhardi membenarkan kegiatan tersebut. Menurutnya, penambalan dilakukan mulai kemarin (19/8). "Iya memang inisiatif saya dan mandor untuk menambal dengan cara manual."

Menurutnya, hal tersebut terpaksa dilakukan. Sebab, tidak ada anggaran untuk menambal jalan dengan aspal. "Bisa dicek ke semua pihak," tegasnya.

Masalah lainnya, yakni terbatasnya tenaga untuk memperbaiki jalan tersebut. Sehingga, waktu pengerjaan menjadi sedikit lama. "Di daerah Wringin Anom dan Purut kita hanya punya tiga tenaga," ungkap Suhardi.

Sementara waktu penambalan terbatas. Sekitar tanggal 24 Agustus nanti, penambalan harus selesai dilakukan. Sebab, Nyadnya Kasada berlangsung pada 25-26 Agustus.

Karena itu, Dinas PU Bina Marga menurut Suhardi menambah lagi tenaganya. "Kita tambah tiga tenaga dari daerah Muneng dan Sumberkare. Jadi hari ini (Kamis, Red) ada 6 orang," jelasnya.

Penambalan sendiri diawali oleh laporan warga setempat. Menurut warga, di sepanjang jalan yang berlubang tersebut sering terjadi kecelakaan. "Banyak yang jatuh akibat lubang jalan tersebut," ungkap mandor Muali. Untuk menghindari korban lebih banyak, Dinas PU Bina Marga pun menambal jalan-jalan yang berlubang.

Abdul hamid, 31, warga Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas membenarkan hal tersebut. Menurutnya, jalan menuju Sukapura yang melewati Tongas memang rusak parah. Bahkan, sudah memakan korban. "Banyak yang jatuh di sini (Wringin Anom, Red)," jelasnya.

Ia lantas menjelaskan, sebenarnya jalan berlubang itu pernah ditambal oleh warga setempat. "Pakai semen," ungkapnya singkat. Dengan modal swadaya penambalan tersebut dilakukan.

Namun rupanya cor-coran semen tersebut tidak bisa bertahan lama. Bahkan, jalan yang berlubang semakin bertambah. "Ya kondisinya seperti itu," jelas Abdul Hamid.

Sanusi, salah satu petugas yang menambal jalan mengatakan, jalan yang berlubang di sepanjang Tongas-Lumbang memiliki garis tengah 2 -3 meter. Dengan kedalaman 5-10 cm. Yang paling parah ada di Desa Wringin Anom, Tongas dan Desa Purut, Lumbang.

Panjang jalan yang berlubang di Desa Wringin Anom sekitar 2 Km. Sedangkan untuk daerah Purut, jalan berlubang sepanjang sekitar 1,5 Km.

Namun menurut Sanusi, saat ini DPU menambal jalan secara manual. Yakni, menggunakan tanah dan bebatuan yang diambil dari pinggir jalan. Selanjutnya tumpukan tanah di jalan berlubang tersebut diratakan dengan bantuan kendaraan yang melintas. "Truk yang lewat kami suruh lewat di tumpukan itu," ungkapnya.

Muali sendiri sebagai mandor jalan tidak bisa banyak menjelaskan mengenai penambalan dengan menggunakan tanah yang dilakukan dinasnya. "Saya hanya ditugaskan untuk menambal sementara. Hanya saja memang ini dilakukan menjelang Kasada," terangnya. (d7x/hn)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=175716

Tidak ada komentar:

Posting Komentar