Minggu, 25 Juli 2010

Pasca Konversi, Omzet Pangkalan Melorot

[ Minggu, 25 Juli 2010 ]
PROBOLINGGO - Paket konversi minyak tanah (Mitan) ke elpiji di Kota Probolinggo, sudah menyebar luas di masyarakat. Namun angka penjualan tabung elpiji3 kg di pangkalan-pangkalan justru merosot.

Ada tengara program pemerintah yang memberikan secara gratis paket elpiji 3 Kg lengkap dengan komponen pendukungnya itu, belum direspons secara benar oleh masayarakat.

Alih-alih membeli tabung gas elpiji baru, sejumlah warga justru mencoba menjual paket konversi ke pangkalan." Saya tolak penawaran tersebut," jelas Ibnu pemilik pangkalan nomor 9 di Kelurahan Mayangan. Ia mengetahui bahwa paket konversi pemberian pemerintah tersebut tidak untuk di perjualbelikan." Daripada berurusan dengan hukum," ujarnya.

Ada dugaan salah satu hal yang masih jadi penghambat kesuksesan program konversi adalah keragu-raguan masyarakat terhadap keamanan tabung gas elpiji 3 Kg pemberian pemerintah itu. Apalagi media massa kerap memberitakan peristiwa tabung gas meledak di sejumlah daerah.

" Mungkin akibat, pemberitaan di TV," terang bu Agus, pemilik pangkalan nomor 24 di daerah Wiroborang.

Para pemilik pangkalan sendiri sebenarnya sudah mencoba meyakinkan konsumen bahwa tabung yang dijual aman, sebab tabung tersebut asli milik Pertamina. Selain itu para pemilik pangkalan juga tak segan memberitahukan cara pemasangan regulator dan menjelaskan cara pengoperasian kompor elpji.

Menurut penuturan beberapa pemilik pangkalan, penjualan lebih banyak justru terjadi sebelum paket konversi beredar di masayarakat. Jika sebelumnya pangkalan dapat menjual tabung berkisar 50 sampai 100 tabung per hari, bahkan lebih. Pasca pemberian paket konversi, justru turun secara drastis.

Kini per harinya, pangkalan mengalami penjualan terendah per hari mencapai 5-10 tabung. " Pernah per hari hanya jual 5 tabung saja," jelas bu Agus.

Ia juga menjelaskan, sebelum beredar paket konversi tersebut di masyarakat, per hari pangkalannnya bisa menjual antara 40 hingga 150 tabung.

Hal senada juga dinyatakan Ibnu, pemilik pangkalan di daerah Kebonsari. " Sekarang 5 tabung per hari," terangnya. Sedangkan dulu minimal perhari mencapai 10 tabung.

Salah satu pemilik pangkalan nomor 4 di daerah Kebonsari mengatakan, baru mendapatkan keuntungan 200 ribu saja, setelah 5 hari paket konversi itu beredar di Kelurahan Kebonsari.

Untuk mengatisipasi melorotnya penjualan tabung 3 kg, salah satu agen mulai melebarkan sayapnya. Salah satu pangkalan, akan mulai menjual Blue Gas." Mulai hari Rabu (28/7), saya sudah menjadi agen Blue Gas," jelas Bu Agus. (d7x/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=171555

Tidak ada komentar:

Posting Komentar