Jumat, 09 Juli 2010

Banyak yang Masih Takut

[ Jum'at, 09 Juli 2010 ]
Wabup Sidak Konversi Mitan-Elpiji

MARON - Banyaknya tabung gas elpiji yang meledak dalam program konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji membuat Pemkab Probolinggo waspada. Inspeksi mendadak (sidak) untuk mengetahui kelayakan kualitas tabung elpiji semakin diintenskan.

Seperti yang dilakukan Wabup Probolinggo Salim Qurays, siang kemarin (8/7). Wabup sidak ke beberapa rumah warga di Desa Brani Kulon, Maron yang telah mendapat program konversi.

Dalam inspeksinya Salim didampingi Kades Brani Kulon Muhyidi. "Kebetulan di desa kami sudah seminggu ini berjalan proses konversi. Sebagian besar masyarakat sudah menerima kompor gas," kata Muhyidi.

Muhyidi menjelaskan, rata-rata warga Brani Kulon dapat program konversi minyak tanah ke elpiji. Dari 984 kepala keluarga (KK) yang ada di Brani Kulon, 951 di antaranya menerima program tersebut.

Namun menurutnya, masih ada warga yang takut menggunakan elpiji. Mereka yang takut biasanya memilih tidak menggunakan kompor gas atau menyimpan tabung elpiji yang diterima. Tidak sampai menjual kompor gas seperti yang disinyalir terjadi di Kecamatan Krejengan.

"Alhamdulillah di desa kami sampai sejauh ini tidak ditemukan warga yang menjual kompornya pak Wabup. Kalau yang masih takut ada. Cuma tidak sampai menjual kompor. Hanya masih menyimpan kompornya saja," terang Muhyidi.

Salim sendiri mendatangi beberapa rumah warga, kemarin. Selama sidak itu, dia mendapati sejumlah warga sudah memakai kompor gas. Bahkan saat meninjau rumah Salam di Dusun Krajan, Salim mendapati kompor gas Salam sedang digunakan untuk memasak daun suruh.

"Sebenarnya rasa takut ada Pak. Tetapi karena sudah diberikan sosialisasi, jadi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," kata Salam yang mengaku baru pertama kali memakai kompor gas. Sebelumnya ia selalu menggunakan tungku.

Meski sudah berani menggunakan kompor gas, namun Salam mengaku sedikit cemas dengan kualitas perangkat kompor gas yang ada. "Kalau tabungnya tidak begitu masalah. Yang kami takutkan itu regulator dan pipanya itu. Kebanyakan yang bermasalah itu kan regulator dan selangnya," ungkapnya.

Mendengar pernyataan tersebut, Wabup Salim mengimbau agar warga menaati semua anjuran dalam sosialisasi. Khususnya anjuran penggunaan kompor gas dan perlakuan terhadap tabung elpiji.

Sementara Salim ditemui usai sidak menjelaskan, program konversi dari mitan ke elpiji perlu terus diperhatikan. "Kualitas perangkat kompor gas itu harus terjaga. Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Menurut Salim, bila perangkat kompor gas cukup baik dan digunakan sesuai petunjuk, maka penggunaan kompor gas cukup aman. "Yang terpenting sosialisasi ke masyarakat harus baik," terangnya. (mie/hn)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=168897

Tidak ada komentar:

Posting Komentar