Sabtu, 12 Juni 2010

Jaga Tradisi Bahtsul Masail

[ Sabtu, 12 Juni 2010 ]

PAITON - Saat ini bahtsul masail jarang dilaksanakan di pondok pesantren (Ponpes). Mestinya bahtsul masail harus dipertahankan. Sebab, bahtsul masail adalah tradisi utama Ponpes. Di dalamnya dilakukan pembahasan mengenai masalah agama dan umat.

Demikian diungkapkan pengasuh Ponpes Nurul Jadid KH. Zuhri Zaini saat memberikan sambutan pada pembukaan halaqoh dan bahtsul masail diniyah. Kegiatan itu bertempat di gedung pertemuan MTs Nurul Jadid pada 9-10 Juni.

Zuhri menegaskan, Ponpes tidak boleh berhenti melakukan kajian kitab kuning. Sebab, saat ini banyak orang lebih suka belajar dari kitab terjemah. "Padahal, itu bukan tradisi pesantren," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat Ponpes tetap wajib mengikuti perkembangan zaman. Namun, dengan tidak meninggalkan tradisi lama yang mengakar di masyarakat. "Jadi ada keseimbangan antara pengetahuan lama dan baru," kata Zuhri.

Sementara Kepala Biro Kepesantrenan Faizin Syamwel menuturkan, bahtsul masail adalah kegiatan tahunan. Kali ini merupakan yang ke-7. "Sebagai upaya mempertahankan tradisi," tuturnya.

Tujuan kegiatan tersebut menurut Faizin, untuk mengolah kemampuan santri. Khususnya dalam kajian salafi. Sebab, kebiasaan dalam debat dan diskusi agama sudah mulai berkurang. Lebih-lebih di kalangan Ponpes. "Oleh karenanya harus dipertahankan," tambahnya.

Kegiatan sendiri dibuka dengan sebuah halaqoh (seminar) pada Rabu malam (9/6), sekitar pukul 20.30. Bertema "Ideologi Trans Nasional; Sebuah Ancaman Bagi NU dan NKRI." Hadir sebagai pembicara, yakni KH. M. Idrus Ramli dari Jember dan KH. Zainul Mu'in dari Situbondo.

Ketua panitia Mohammad Farhan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian haul dan harlah Ponpes Nurul Jadid yang akan dilaksanakan pada 11 Juli 2010. "Ini sebagai kegiatan pembuka," tuturnya.

Untuk bahtsul masail sendiri, panitia menyebar undangan untuk sekitar 110 ponpes. Sementara peserta yang hadir sekitar 89 Ponpes. "Ada yang berhalangan," terangnya.

Farhan lantas menjelaskan, kegiatan itu berlangsung selama dua hari. Yakni, Rabu dan Kamis. Pada hari pertama dilaksanakan halaqoh. Sementara bahtsul masail dilaksanakan di hari kedua.

Bahtsul masail kata Farhan dibagi dalam dua sesi. Yakni, jalsah ula pada pukul 07.00 WIB-11.00 WIB. Selanjutnya jalsah tsani pada pukul 13.00 WIB-16.00 WIB. "Sesuai dengan jadwal kegiatan," ujar Farhan. (eem/hn)

Sumber: http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=4603951795410269508

Tidak ada komentar:

Posting Komentar