Senin, 10 Mei 2010

Blokade Tidak Dibuka, Pedagang Terus Merugi

Seperti disampaikan SUWARNO (46) pedagang Pasar Keputran yang sudah berjualan selama 12 tahun. Pada suarasurabaya.net, Senin (10/05), SUWARNO pedagang daun bawang prei dan wortel mengeluh selama 5 hari tidak berjualan dirinya merugi Rp 3 jutaan. Biasanya per hari bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500 ribu.

"Pemerintah tidak pernah berpikir nasib pedagang. Kalau kita dipindah ke PIOS berapa banyak transport yang dikeluarkan. Untuk cari pembeli akan sulit karena lokasinya jauh dan selama mendapatkan pembeli baru darimana uang kita dapatkan untuk kebutuhan sehari-hari,"paparnya.

Bagi SUWARNO lebih baik bertahan di Keputran dibanding harus pindah ke tempat lainnya. Ia akan menjaga barikade tersebut sampai Satpol PP dan polisi datang. Tidak soal kalau harus berjaga 24 jam.

Sementara itu, TAUFIK MONYONG Koordinator Solidaritas Arek Suroboyo yang melakukan pendampingan PKL Pasar Keputran mengatakan selama 5 hari tidak berjualan, perputaran uang di Pasar Keputran hilang sebesar Rp 7,8 milyar.

Tidak cuma itu, Asosiasi Petani Jawa Timur sudah beri laporan ke dirinya, petani dari 12 daerah di antaranya Batu, Lumajang, Probolinggo.

"Para petani minta perlindungan ke DPRD Jawa Timur untuk dicarikan solusinya. Sebab selama ini, mereka hanya pasok sayur dan buah ke Pasar Keputran,"papar TAUFIK.(tin)


-SUWARNO dan FAHMI anaknya

Sumber: http://www.suarasurabaya.net/v06/kelanakota/?id=44beea9d2dbbdf919f4a99aac9601005201076372

Tidak ada komentar:

Posting Komentar