Senin, 10 Mei 2010

Hari Ini Unas Ulang Tingkat SMA

[ Senin, 10 Mei 2010 ]
Seketat Unas Utama

PROBOLINGGO - Ujian nasional (unas) ulang untuk tingkat SMA digelar serempak hari ini. Di Kota Probolinggo ada 146 siswa yang harus mengikuti unas ulang dengan pola pengawasan seketat unas utama.

Dari data yang dihimpun, ada seorang siswa di kota yang mengundurkan diri setelah dinyatakan tidak lulus unas utama. Selanjutnya yang mengikuti unas ulang adalah 53 pelajar SMK, dan 93 siswa SMA dan MA.

Dalam pelaksanaan unas ulang ini tempatnya dibagi dua. Pelajar SMK akan ditempatkan di SMKN 1. Di sana sudah disediakan lima ruangan. "Untuk SMK, ruangannya akan dibagi sesuai dengan mata pelajaran yang diikuti," jelas Kabid Pendidikan Menengah Dipendik Kota Probolinggo Sukardi kemarin (9/5).

Sedangkan untuk siswa SMA dan MA akan ditempatkan di MAN 2. Mereka sudah disiapkan tujuh ruangan. Untuk jurusan IPA satu ruangan, jurusan IPS dua ruangan, jurusan bahasa dua ruangan dan jurusan keagamaan dua ruangan. "Mekanismenya sama, soalnya juga ada soal A dan soal B," jelas Sukardi.

Unas ulangan memang tidak ada bedanya dengan unas utama. Pengawasannya juga seketat unas utama. Ada pengawas ruangan, tim pengawas independen (TPI) dan dari pihak kepolisian. "Soal-soalnya sekarang (kemarin) juga masih ada di polresta. Dan, baru bisa diambil besok (hari ini)," ujar Sukardi.

Menurut Sukardi, ujian ulangan sudah siap digelar. Bahkan persiapan itu, sudah dilakukan sejak Sabtu (8/5). Mulai dari penempelan nomor peserta sampai dengan ruangan sudah disipakan. "Persiapannya, sudah 100 persen," tegas Sukardi.

Selanjutnya, para siswa yang tidak lulus unas utama itu hanya akan mengulang pada mata pelajaran yang nilainya kurang. Sehingga, mereka ada yang akan mengikuti unas ulangan hanya sehari.

Tapi, ada juga yang akan mengikuti selama empat hati. Itu tergantung berapa mata pelajaran yang tak memenuhi passing grade dalam unas utama. "Para siswa itu hanya mengikuti ulangan pada mata pelajaran yang gagal saja," terang Sukardi.

Menurut Sukardi, para siswa yang tidak lulus itu, mereka jatuh pada mata pelajaran yang berbeda. Pada tingkat SMA dan MA untuk jurusan IPA, mereka banyak jatuh pada pelajaran Biologi. Untuk jurusan IPS, banyak yang gagal pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Sedangkan untuk jurusan bahasa, mereka banyak yang gagal pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan antropologi. Sedangkan untuk keagamaan, para pelajar itu banyak yang tidak mampu dalam soal bahasa Inggris. "Kalau untuk tingkat SMK, mereka banyak yang gagal dalam mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika," jelas Sukardi.

Sedangkan seorang siswa yang mengundurkan diri itu, Sukardi mengaku tidak tahu alasannya, kenapa siswa tersebut sampai mengundurkan diri. "Tidak jelas alasannya. Tapi sudah ada penyataan dari orang tua dan kepala sekolahnya," ujarnya.

Di Kabupaten Probolinggo, yang ikut unas ulang tingkat SMA hari ini tercatat ada 134 pelajar. Mereka terdiri atas pelajar SMA, MA dan SMK. Sejumlah 116 di antaranya adalah murid SMA dan MA.

Untuk siswa SMA dan MA, unas ulang akan digelar di tempat yang sama di SMA Taman Siswa Kraksaan. Sedangkan untuk siswa SMK, unas ulang akan digelar di SMKN 1 Kraksaan.

Unas ulang tersebut akan dilaksanakan serentak mulai pukul 10.00. M Nasor, ketua panitia pelaksanaan unas ulang mengatakan, pihaknya sudah siap 100 persen menggelar unas ulang tersebut.

Untuk siswa SMA dan MA memang sengaja ditempatkan di satu tempat. Karena materi ujiannya sama. Di hari pertama ini jadwal unasnya Bahasa Indonesia untuk jam pertama serta Sosiologi atau biologi di jam kedua.

Ke 116 siswa-siswi dari SMA dan MA yang mengulang tersebut akan ditempatkan di 4 ruangan kelas yang telah disediakan oleh panitia pelaksana. "Saat ini tempatnya sudah siap. Tinggal soalnya saja yang sekarang masih di Polres. Soalnya memang baru besok di distribusikan," kata Nasor, yang juga kepala SMAN 1 Kraksaan.

Nasor menjelaskan, pengawasan unas ulang ini juga cukup ketat. Pendistribusian tidak berbeda saat pelaksanaan unas utama. Mulai soal datang sampai soal diterima siswa selalu dalam pengawasan petugas kepolisian setempat.

Dengan begitu, soal-soal unas ulang tersebut juga dijamin tidak bocor. Proses pengawasan saat ujian juga tidak berbeda dengan saat pelaksanaan unas utama. Akan ada tim pengawas saat unas ulang berlangsung.

Lalu darimana anggaran persiapan unas ulang tersebut? Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, setiap peserta unas ulang tersebut dikenai anggaran Rp 100 ribu. Tetapi beban tersebut tidak diberikan langsung kepada siswanya.

Lalu siapa yang membayarnya? "Sub rayon dan sekolah yang bersangkutan. Uangnya diambil dari persiapan unas di sub rayon setempat," terang Nasor.

Menurut Nasor, anggaran persiapan unas tersebut untuk segala persiapan unas ulang. Seperti untuk konsumsi tim pengawas, untuk sewa ruangan dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya.

Sementara itu Assa'ad, kasi SMA Dinas Pendidikan mengatakan, jelang unas ulang tersebut tiap sekolah masing-masing sudah diimbau untuk membekali muridnya masing-masing. "Mulai dari mengasah mengerjakan soal-soal sampai menyiapkan secara mental," katanya.

Dijelaskan Assa'ad, faktor mental juga cukup penting jelang unas ulang. Maklum saja rata-rata mental siswa peserta unas ulang sempat drop usai mengetahui dinyatakan gagal lulus pada unas pertama lalu.

Meskipun begitu Assa'ad berharap semua siswa peserta unas ulang tidak nervous terlebih dahulu dan tetap santai. Bagaimana bila gagal? Assa'ad menjelaskan dunia belum berakhir walau nanti akhirnya gagal lagi dalam unas ulang.

Siswa yang masih juga gagal dalam unas ulang disarankan untuk mengikuti program kejar paket C. "Dengan program paket C juga bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi (PT)," jelas Assa'ad. (rud/mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157558

Tidak ada komentar:

Posting Komentar