Kamis, 29 April 2010

Di Kabupaten, SMA Taruna Merajai

[ Rabu, 28 April 2010 ]
PROBOLINGGO - Tahun ini SMA Taruna Dra Zulaiha Leces berhasil merajai ranking nilai unas tertinggi di Kabupaten Probolinggo. Murid-murid sekolah tersebut berhasil menduduki ranking tertinggi untuk jurusan IPS dan IPS.

Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, SMA Taruna menempatkan tiga muridnya di jajaran lima besar untuk jurusan IPA. Masing-masing di ranking pertama (Made Aryadinata), kedua (Silvia Irma Wahyuni) dan kelima (Lutvianes Adven Dianto). Sedangkan ranking tiga dan empat ditempati murid SMAN 1 Tongas dan SMAN 1 Dringu.

Selain itu, SMA Taruna juga menempatkan murid-muridnya di jajaran lima terbaik jurusan IPS. Masing-masing di urutan pertama (Febrilia Wahyu Dwiningsih), kedua (Muhammad Imron R.), dan ketiga (Jaenal Arifin). Untuk urutan keempat dan kelima ditempati murid SMAN 1 Kraksaan dan SMAN 1 Dringu.

SMA Nurul Jadid Paiton juga mendominasi untuk ranking unas jurusan bahasa. Sekolah ini bersaing dengan SMA Islam Terpadu Ulil Albab. Tapi, ranking lima tertinggi semuanya disabet murid-murid SMA Nurul Jadid.

Dilihat dari perankingan ini, SMA swasta di Kabupaten Probolinggo menunjukkan diri bisa mengatasi SMA negeri. Namun, Kasi Pendidikan SMA/ SMK Dispendik Assa'ad menyatakan ini bukan berarti sekolah negeri kalah kelas. "Dari segi kelulusan, sekolah negeri tahun ini mengalami hasil yang baik. Banyak sekolah negeri yang mengalami kelulusan 100 persen," kata Assa'ad kepada Radar Bromo kemarin (27/4).

Dia merinci, hanya ada tiga SMA negeri yang gagal meluluskan siswanya 100 persen. Yakni SMAN Dringu (5 murid tidak lulus), SMAN 1 Atap Maron (5 murid tidak lulus) dan SMAN 1 Paiton (1 murid tidak lulus).

Meskipun begitu, kalah rangking murid SMA negeri atas SMA swasta tetap jadi perhatian dan evaluasi Dispendik. "Hasil unas itu sudah dievaluasi. Tentunya ada banyak faktor yang membuat siswa SMA negeri kalah dalam hal meraih hasil unas terbaik dibanding sekolah swasta," ujarnya.

Berbeda dengan Kabupaten Probolinggo, di Kota Probolinggo ranking nilai unas tertinggi masih didominasi SMA-SMA negeri. SMA swasta yang mampu menyaingi sekolah negeri hanya SMAK Mater Dei.

Misalnya untuk jurusan IPA, mereka yang berhasil masih masuk lima besar semuanya berasal dari SMAN 1. Mereka adalah Sucahyo Bimantoro Utama (56,10); Rachmawati Nur Sutanti (55,45); Gazella Putra Permana (55,25); Faradiah Hayati (55,20); dan Grandi Amedio Adrianza (55,20).

Untuk jurusan IPS, dua murid SMAK Mater Dei berhasil menembus lima besar. Yakni Didit Eko Cahyono (51,35) di urutan ketiga dan Natalia Widha Kristiyanna (51,15) di urutan kelima. Selebihnya direbut pelajar SMAN 1, yakni urutan pertama Avo Bayu Lestantia (51,80); urutan kedua Dedy Kurniawan (51,80); dan urutan keempat Zulkifli (51,35).

Sedangkan untuk jurusan bahasa semuanya berasal dari SMAN 4. Mereka adalah Puspita Puspa Tanjung (51,10); Gally Setia (50,10); Fitriya Harisa Kholila (49,65) Adi Purwanto (49,25) dan Bayu Arsidtyawan (49,25).

Untuk SMK, dominasi total juga ditunjukkan SMKN 1. Lima pelajar yang meraih nilai terbaik. Semunya dari program keahlian akuntasi. Mereka adalah Marthalita Dwi Theryssia (44,92); Lilis Indrawati (44,14); Hikmatul Mukarromah (44,03); Tri Wahyuni (43,69); dan Riska Hidayati (43,65).

"Memang lebih banyak yang dari sekolah negeri. Untuk sekolah swasta ada dua siswa yang masuk lima besar. Mereka dari jurusan IPS," ujar Kabid Sekolah Menengah Sukardi saat mendampingi Kepala Dispendik Maksum Subani.

Di Kota Pasuruan, ranking nilai unas tertinggi SMA dan SMK juga masih didominasi sekolah negeri. Untuk SMA di jajaran tiga besar, misalnya, hanya ada satu siswa dari sekolah swasta yang berhasil menembus. Yakni Maria Christina AW SMAK MGr Soegijapranata yang menduduki ranking tiga untuk jurusan IPA.

Sedangkan tiga besar untuk jurusan IPS dan SMK masih jadi milik murid sekolah-sekolah negeri. Nah, bagi mereka yang berprestasi, Kepala Dispendik Kota Pasuruan Bashori Alwi menyatakan sudah menyiapkan reward. Termasuk bagi sekolah yang sudah berhasil mencapai angka kelulusan 100 persen.

Janji pemberian reward itu disampaikan oleh Kadispendik Bashori Alwi kemarin. "Seperti tahun sebelumnya, prestasi yang diraih atas hasil unas tersebut selalu kami lakukan evaluasi," katanya kemarin.

"Selain itu, kami juga berusaha menindaklanjuti atas prestasi yang sudah diraih siswa dengan nilai terbaik untuk mendapatkan reward khusus. Ini dalam rangka memotivasi mereka agar mau lebih keras berusaha di masa mendatang," ungkapnya lagi.

Di sisi lain, dia tidak memungkiri, jika pada tahun ini masih tercecer jumlah siswa yang harus mengulang. Misalnya untuk tingkat SMA ada 23 siswa, MA dengan 27 siswa, serta SMK dengan jumlah lebih besar sebanyak 119 siswa.

Namun, dalam perbandingan angka dibanding tahun 2009 lalu, angka siswa gagal cenderung mengalami penurunan. Tidak itu saja, prestasi membanggakan di tingkat Jatim juga berhasil diraih siswa kelas XII yang baru saja menuntaskan unas mereka.

Diantaranya adalah untuk rata-rata nilai jurusan IPA, berada di posisi peringkat 10 besar Jatim. Begitupun untuk jurusan IPS di peringkat 8, dan jurusan bahasa juga membanggakan dengan peringkat ke-11 se-Jatim.

Tidak sekedar reward atas prestasi yang dicatat siswa. Bagi sekolah yang sudah mencapai kelulusan 100 persen juga akan mendapatkan penghargaan atas prestasinya tersebut.

Apa wujud rewardnya? Kadispendik belum menyebut rincian detailnya. Sebab, bentuk reward itu masih akan dibahas lebih jauh bersama pihak-pihak terkait lainnya. "Bagaimanapun juga, semua itu bergantung pada kapasitas anggaran yang tersedia," tandasnya kemudian.

Siapkan Yang Mengulang

Setelah mengumumkan hasil unas utama, saat ini Dispendik berkonsentrasi menyiapkan mental murid-murid yang harus mengikuti unas ulang. Mereka dijadwalkan menjalani unas ulang pada 10-15 Mei.

Kepala Dispendik Kota Pasuruan Bashori Alwi menyatakan, dalam 1-2 hari mendatang pihaknya menggelar evaluasi menyeluruh atas hasil unas. Di dalamnya termasuk menggelar tahapan persiapan untuk unas ulang yang akan ditempuh oleh 169 siswa.

"Harapannya adalah, mereka yang sudah gagal tetap bersemangat untuk menghadapi unas ulangan. Sehingga pada saat pelaksanaan ujian itu berlangsung, motivasi mereka tumbuh kembali," tegas Bashori Alwi lagi.

Dispendik Kota Probolinggo pun melakukan hal sama. Kabid Sekolah Menengah Dispendik Kota Probolinggo Sukardi memang mengaku sangat bersyukur dengan hasil unas kali ini. Meski masih ada beberapa orang siswa yang belum lulus alias harus mengulang. Dan, persiapan untuk ujian ulangan itu sudah mulai dipersiapkan. "Kami baru saja selesai rapat untuk mempersiapkan ujian ulangan," ujarnya kemarin.

Untuk unas ulang itu nanti akan dibagi menjadi dua tempat. Untuk SMK akan ditempatkan di SMKN. Di sana akan disediakan empat ruangan. Dari empat ruangan itu akan dibagi menjadi satu ruangan untuk jurusan bisnis managemen dan tiga ruang untuk jurusan teknik.

Sedangkan untuk siswa SMA/MA akan ditempatkan di MAN 2. Akan disiapkan tujuh ruangan. Untuk jurusan IPA satu ruangan, jurusan IPS dua ruangan, jurusan bahasa dua ruangan dan jurusan keagamaan dua ruangan. "Nanti mekanismenya sama, soalnya juga ada soal A dan soal B. Ada pengawas ruangan, ada tim pengawas independent juga ada dari pihak kepolisian," jelas Sukardi.

Para siswa yang tidak lulus itu, nanti akan mengikuti susuai dengan mata pelajaran yang nilainya kurang. "Para siswa itu, hanya mengikuti ulangan pada mata pelajaran yang gagal," ujarnya.

Menurut Sukardi, para siswa yang tidak lulus itu jatuh pada mata pelajaran yang berbeda. Pada tingkat SMA/MA, untuk jurusan IPA, banyak jatuh pada pelajaran biologi. Untuk jurusan IPS, banyak yang gagal pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Sedangkan untuk jurusan bahasa, banyak yang gagal pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan antropologi. Sedangkan untuk keagamaan, para pelajar itu banyak yang tidak mampu dalam soal bahasa Inggris. "Kalau untuk tingkat SMK, mereka banyak yang gagal dalam mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika," jelas Sukardi. (mie/rud/via/yud)

sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=showpage&rkat=4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar