Sabtu, 02 Oktober 2010

Pria Tegap Gali Makam Ibunya

Cari Wangsit Usai dari Aceh
PROBOLINGGO - SURYA-
Kesunyian di Kelurahan Curahgrinting, Kec Kanigaran, Kota Probolinggo, pecah, Kamis (30/9) siang. Seorang pria berbadan tegap menggali makam almarhum ibunya. Tentu saja hal ini merepotkan aparat keamanan. Warga pun menutup kembali makam itu.

Pria yang dikabarkan sebagai anggota Kodim Pamekasan itu adalah Muhammad Chonis, 36 warga RT 1/RW 3 Kelurahan Curahgrinting. Sedangkan yang digali adalah makam almarhum Ny Hamila, ibunya.

Beruntung, sejumlah anggota TNI segera datang. Sejumlah aparat CPM dan Kodim 0820 Probolinggo dan Babinsa Kelurahan Pilang berhasil membujuk M Chonis sehingga menghentikan perbuatan anehnya. Meski dialog sempat berjalan alot, pria itu akhirnya bersedia meninggalkan pemakaman. Ia kembali ke rumahnya yang berjarak hanya beberapa meter dari pemakaman umum itu.

Setelah M Chonis dan petugas meninggalkan area makam yang dibongkar, puluhan warga yang menonton dari kejauhan, langsung menyerbu kuburan yang digali. Mereka penasaran ingin menyaksikan dari dekat. Ternyata, makam itu sudah digali sedalam pusar orang dewasa. Telisip (telisip) atau dinding kayu penahan tanah bahkan sudah kelihatan.

Berdasar persetujuan pihak keluarga, warga bergotong-royong menutup kembali kuburan Ny Hamila yang meninggal sekitar Februari 2010. Kendati demikian, masih banyak warga yang berdatangan menyaksikan kejadian langka ini.

Tak ada yang tahu persis mengapa M Chonis yang dikabarkan berpangkat serka ini menggali makam ibunya. Sejumlah warga dan Samsuri, paman M Chonis, menyatakan, pria berambut cepak ini pernah mengungkapkan akan mencari wangsit di kuburan ibunya. “Pihak keluarga sudah berupaya mencegah,” ungkapnya.

Menurut Samsuri, keponakannya stres sejak pulang dari tugas di Aceh. Namun, ada juga yang menyatakan M Chonis stres gara-gara memperdalam ilmu. ”Saya tidak tahu ilmu apa,” tuturnya. Yang jelas, katanya, pria bertubuh kekar itu stres sebelum ayahnya, M Syarief, meninggal 24 Juni 1999. Makam M Syarief bersebelahan dengan istrinya, Ny Hamila.

Sejak lama pihak keluarga berupaya mengobati M Chonis. “Terutama saat bapaknya masih ada. Sudah kemana-mana, tapi tidak ada hasilnya,” jelas Samsuri. Tak hanya pihak keluarga, lanjutnya, pihak institusi TNI juga berkali-kali membawa M Chonis ke Malang dan Surabaya. “Dia pernah bertugas di Surabaya dan Malang,” jelas Samsuri.

Sehari-hari, anak pertama dari empat bersaudara terlihat normal. Namun, saat stres kambuh, ia sering bertingkah aneh. Selain menjerit, juga pernah memecah kaca rumah. Menurut Pasi Intel Kodim 0820 Probolinggo Kapten Matali, M Chonis adalah anggota Kodim Pamekasan. Ini memperkuat penjelasan pria atletis berambut cepak berkaus singlet yang turut mengamankan warga yang sibuk menutupi makam Ny Hamila. “Dia aktif,” ujarnya.

Singgih, warga, mengaku sering bercengkerama dengan M Chonis. Namun, saat stres, tidak ada warga yang berani mendekat. Cangkul yang dipakai menggali makam Ny Hamila dipinjam dari tetangga. “Saya dan warga tidak berani menghalangi, apalagi melarangnya,” ungkap Singgih. nst 35

Sumber:http://www.surya.co.id/2010/10/01/pria-tegap-gali-makam-ibunya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar