Selasa, 26 Oktober 2010

Pelabuhan Tanjung Wangi dan Tanjung Tembaga Akan Dijadikan Pelabuhan Ekspor

TEMPO Interaktif, Surabaya – Pemerintah akan mengoptimalkan pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi dan pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo untuk memback-up jalur transportasi akibat semburan lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo.


Untuk menunjang langkah ini, pada tahun 2011 nanti, Jawa Timur segera membangun breakwater (bangunan penahan gelombang/pelindung pantai) di sepanjang pantai di kawasan dua pelabuhan itu.

Tak hanya itu, khusus di pelabuhan Tanjung Wangi, pemerintah akan memindahkan rute kapal pelayaran rakyat (Pelra) dan kapal perintis yang semula sandar di pelabuhan Tanjung Wangi akan dipindah ke pelabuhan Boom Banyuwangi. "Ke depan, Tanjung Wangi akan khusus digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat petikemas," tambah dia.

Sedangkan untuk pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, pembangunan maupun perluasan pelabuhan telah dilakukan sejak tahun 2008 lalu dengan target memperdalam alur pelayaran yang semula hanya mampu disandari kapal dengan bobot 6000 Dead Weight Tonage (DWT) akan dirubah hingga mampu menampung kapal sebesar 10 ribu DWT.

Anggota Komisi Pembangunan DPRD Jawa Timur Jalaluddin Alham mengatakan, untuk memperlancar arus barang keluar masuk Jawa Timur, pemerintah harusnya tidak hanya membangun dua pelabuhan Tanjung Wangi dan Tanjung Tembaga. "Tanjung Perak (Surabaya) juga sudah overload, harusnya segera diperlebar juga," kata politisi dari Partai Demokrat ini.

Tak hanya itu, pendalaman pipa gas milik PT. Kodeco yang melintang di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) juga harus dirampungkan. Sebab, kata dia, dengan adanya pipa Kodeco itu, kapal-kapal besar berskala intersional tidak berani masuk pelabuhan Tanjung Perak. “Akibatnya, kapal yang harusnya bisa bersandar di Tanjung Perak harus mencari pelabuhan lain,” katanya.

Fatkhur Rohman Taufiq

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/10/25/brk,20101025-287061,id.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar