Minggu, 05 September 2010

Wali Kota Dikado Kentongan

[ Minggu, 05 September 2010 ]
Dalam Lomba Patrol

PROBOLINGGO - Dalam rangkaian Hari Jadi Kota Probolinggo ke 651, Jumat malam (3/9) lalu DPD KNPI kota menggelar lomba patrol. Pada kesempatan itu, Wali Kota Probolinggo Buchori yang menyaksikan lomba mendapat kado kentongan dari salah satu peserta.

Lomba patrol yang diikuti 36 peserta itu dilaksanakan sekitar pukul 20.00. Hadir dalam pembukaan acara Wali Kota Buchori, Wawali Bandyk Soetrisno, Ketua DPRD Sulaiman, Kapolresta AKBP Agus Wijayanto, Dandim 0820 Letkol Inf Heri Sutiyono, pimpinan satker dan anggota DPRD.

"Lomba patrol ini sudah ketiga kalinya kami adakan sebagai bentuk kontribusi kami, para pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan di pemerintah Kota Probolinggo. Semoga lomba patrol ini bermanfaat dan dapat melestarikan budaya di Kota Probolinggo," ujar Ketua DPD KNPI Indi Eko Yanuarto dengan semangat.

Selanjutnya, giliran Wali Kota Buchori yang menyampaikan sambutan sekaligus melepas peserta patrol. Dalam sambutannya, Buchori mengatakan patrol merupakan salah satu cara nenek moyang zaman dahulu membantu polisi mengamankan daerahnya. Suatu kelompok membuat patrol dikemas dalam kesenian untuk membangunkan warga sekitar.

"Patrol biasanya digunakan untuk membangunkan saudara-saudara kita saat sahur. Kelompok patrol ini jika dipadu kreativitas bisa diaplikasikan setiap malam di bulan ramadan," katanya.

Wali Kota pun berharap agar agenda tahunan yang digelar oleh DPD KNPI Kota Probolinggo bisa sterus berlanjut, semakin baik dan semakin berkualitas. "Semoga bukan hanya hura-hura tetapi kelihatan estetika, irama dan liriknya," harap Buchori.

Peserta lomba patrol bukan hanya dari para pemuda melainkan dari sekolah, organisasi masyarakat, kelurahan, dan kecamatan. Antuasiasme peserta datang dari wilayah Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Menunjang nilai agar menjadi pemenang, peserta mengombinasi berbagai jenis kostum dan nyanyian. Misalnya memakai pakaian Sakera, pakaian ala timur tengah, atau berbusana muslim. Banyak peserta yang mencoreng-coreng mukanya seperti badut atau wayang.

Sayangnya di panggung kehormatan tempat wali kota dan muspida, peserta dilarang beratraksi. Atraksi hanya dilakukan di sepanjang rute atau di garis finish di depan stasiun KA Probolinggo.

Rute yang dilalui oleh peserta di depan pemkot - Jl Suroyo - Jl Achmad Yani - Jl Trunojoyo (lapas) dan berakhir di Jl KH Manshur. Alat yang dipakai peserta patrol terdiri dari berbagai macam. Mulai kentongan, timba, jiriken, galon air mineral, kelompen, hingga tutup panci.

Saat menyaksikan peserta patrol, Wali Kota Buchori mendapat kado berupa kentongan dari Riyadlus Sholihin. Sebagai penutup ada penampilan dari Kelabang Songo, kesenian musik duk-duk khas dari Madura. (fa/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=178270

Tidak ada komentar:

Posting Komentar