Selasa, 10 Agustus 2010

Pecat Siswa, Kepala SMAN 2 Didemo

Selasa, 10 Agustus 2010 | 07:47 WIB
Warga demonstrasi ke SMAN 2.

PROBOLINGGO - Tindakan SMAN 2 Kota Probolinggo memberhentikan 4 siswinya karena mengritisi sekolah melalui facebook, berbuntut panjang.

Puluhan warga Kel. Kebonsari Kulon, Kec. Kanigaran dan aktivis LSM mendesak agar Kepala SMAN 2, Syafiudin dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Maksum Subani mundur dari jabatannya.

Tuntutan itu diungkapkan puluhan massa yang ngeluruk kantor walikota, DPRD, kantor Dispendik, dan SMAN 2, Senin (9/8). Tampak di antara massa itu, dua siswi yang dipecat yakni, Mega Ayu Korina dan Rusdiana Islamiati. Sementara dua siswi lainnya, Devi Rizki dan Anisah Nurul Hidayah tidak tampak dalam kerumunan massa.

Saat mengunjungi kantor walikota, massa tidak bertemu langsung Walikota Probolinggo, HM. Buchori SH MSi. Mereka hanya ditemui Sekda Djohny Harijanto. Sementara itu di kantor Dispendik, massa diterima Kadispendik Maksum Subani dan Kepala SMAN 2, Syafiudin.

“Kami menuntut 4 siswi yang dipecat agar bisa bersekolah kembali di SMAN 2,” ujar Tono Tambayong, perwakilan massa saat berorasi di depan kantor Dispendik, Senin (9/8) siang.

Selain berorasi, mereka juga mendesak agar Kepala SMAN 2 mundur dari jabatannya. Soalnya, keputusan memecat 4 siswi itu berasal dari pihak SMAN 2. “Pemecatan terhadap 4 siswi yang mengritik sekolahnya itu di luar batas kewajaran dan melanggar HAM,” ujar Tono.

Tono mengakui, ke-4 siswi itu memang bersalah mengeluarkan kata-kata kasar dalam situs jejaring sosial facebook. Tetapi tidak sepatutnya diganjar dengan hukuman pemecatan. “Apalagi saat dipanggil bersama orangtuanya mereka sudah mengaku salah dan meminta maaf, tetapi sekolah tidak mau menerima permintaan maaf itu,” ujar Tono.

Kadiknas dan Kepala SMAN 2 akhirnya menerima perwakilan massa untuk berdialog. Namun dicegat wartawan usai dialog terbatas itu, Maksum terkesan berhati-hati mengomentari kasus pemecatan terhadap 4 siswi jurusan Ilmu Sosial (IS) kelas IX SMAN 2 itu.

Berkali-kali Maksum mengatakan, dirinya tidak mau berandai-andai. Ia pun menjanjikan, bakal menuntaskan kasus ini keesokan harinya (Selasa, 10/8). “Besok kita kumpul lagi semuanya. Mulai murid dan orangtua, juga pihak sekolah. Nanti saya hubungi,” ujarnya.

Tidak puas ngeluruk kantor Dispendik, massa kemudian mendatangi SMAN 2. Di sekolah peraih Adiwitara Mandiri itu, mereka tidak langsung ditemui Kepala SMAN 2, dengan alasan ada tamu.

Seperti diketahui, Senin (2/8) lalu, 4 siswi SMAN 2 di-drop out (DO) dari sekolahnya. Penyebabnya, Jumat (30/7) sebelumnya mereka ngrasani sekolah melalui facebook.

“Yang memulai nulis status di facebook sebenarnya Devi, kemudian dikomentari beramai-ramai oleh teman-teman,” ujar Mega. Dikatakan Jumat (30/7) lalu, Devi melalui situs jejaring sosial itu berkeluh kesah soal maraknya aksi kejahatan di sekolahnya di antaranya, helm hilang, jok motor di tempat parkir disilet, hingga sepatu di musala juga disilet.isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=cf448785aa1c13df776bcacc836b16ed&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar