Sabtu, 29 Mei 2010

Konversi Mitan Belum Jelas

[ Sabtu, 29 Mei 2010 ]
Materialnya Masih Dicek Ulang

PROBOLINGGO - Konversi minyak tanah (mitan) ke elpiji di Kota Probolinggo

demula dijadwalkan dilakukan akhir bulan ini. Tapi sampai saat ini, ternyata konversi belum juga dilaksanakan. Ini terjadi karena material di Surabaya yang siap didistribusikan ke daerah masih harus dicek ulang.

"Material masih di Surabaya. Pemerintah minta dicek ulang. Sehingga pembagian ke daerah-daerah distop untuk sementara waktu," kata Sales Representatif Pertamina wilayah Malang Banyuwangi Hanggowo ketika hearing dengan komisi B DPRD Kota Probolinggo Kamis (27/5) lalu.

Saat ditanya soal kepastian pendistribusian kompor dan tabung elpiji dalam program konversi ini, Hanggowo kesulitan menjawab. "Saya sendiri juga merasa malu. Saya tidak bisa menjawab. Kalau misalnya besok (kemarin, Red) sudah bisa dikirim, bisa saja besok distribusi. Tabung sudah siap di SPPBE, material lain masih dicek ulang,"

Terkait konversi ini, komisi B menyoroti langkah dan tindaklanjut yang sudah dibuat. Baik oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), pertamina dan konsultan PT Intermedia Grafika.

"Kami berkoordinasi dengan pelaksana (konsultan) yang telah ditunjuk oleh Pertamina. Kami sudah menyarankan agar sosialisasi, pencacahan dan lain sebagainya dilaksanakan dengan jelas dan jujur. Sehingga tidak menambah masalah bagi penerima," ujar Kepala Diskoperindag Widiharto.

Sofyan, team leader PT Intermedia Grafika Sofyan menjelaskan kalau saat ini sedang tahap pencacahan (pendataan) berkoordinasi dengan RT dan RW. Sebelumnya, sosialisasi kepada camat dan lurah sudah dilaksanakan dengan difasilitasi langsung oleh Wawali Bandyk Soetrisno.

"Kami terus melakukan sosialisasi karena banyak simpang siur bahwa semua dapat. Padahal ada batasannya. Surveyor kami meminta KTP bukan berarti pemilik KTP itu akan dapat konversi. Karena ada tahap verifikasi. Banyak yang tidak layak, tapi ingin program ini," tutur Sofyan.

Seperti diketahui, persyaratan penerima program konversi tidak memakai elpiji (jumlah berat tertentu), pengeluaran maksimal Rp 1,5 juta, berdomisili di daerah konversi dibuktikan KTP/KK, tidak punya KTP/KK dapat mengurus surat keterangan ke kelurahan. Sesuai data BPS (Badan Pusat Statistik) di Kota Probolinggo mendapatkan 65 ribu paket konversi.

Dewan juga meminta agar sosialisasi dilaksanakan secara merata dan dipertajam. Karena yang terjadi di masyarakat saat ini, timbul rasa kehawatiran dan ketakutan menggunakan elpiji. "Warga ketakutan lalu dijual kan jadinya muspro. Ini bisa membuat program pemerintah gagal," ungkap Ketua Komisi B Sri Wahyuningsih.

Sedangkan Hanggowo menuturkan pada paket konversi itu ada leaflet yang berisi tentang cara peggunaan elpiji, bahaya dan penanggulangannya. Selain itu, saat distribusi ada demo cara pemasangan dan pemakaian elpiji.

Perlu Sosialisasi

Program konnversi mitan juga mendapat perhatian dari anggota DPRD Jatim asal Kabupaten Probolinggo habib Mahdi. Tidak hanya di Kota Probolinggo, tapi juga di Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini adalah intens melakukan sosialisasi secara massif kepada masyarakat. Khususnya tentang bagaimana menggunakan kompor elpiji yang baik dan aman.

"Masyarakat di Kabupaten Probolinggo itu selama ini menggunakan kompor minyak tanah dan tungku sehari-harinya. Menggunakan kompor gas adalah hal yang baru. Jadi, sosialisasi penggunaan kompor gas harus benar-benar dimassifkan," kata Mahdi yang juga ketua DPC PPP Kabupaten Probolinggo.

Dengan sosialisasi yang massif, Mahdi yakin pandangan masyarakat terhadap kompor gas akan berubah. Masyarakat tidak perlu lagi takut menggunakan kompor gas. "Permasalahannya kan masyarakat terutama di pelosok selama ini sudah terlanjur takut menggunakan kompor gas, karena banyak berita kompor gas meledak," beber Mahdi.

Menurutnya, anggapan itu bisa dikikis dengan sosialisasi secara massif. "Dan untuk sosialisasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tetapi Pertamina dan agen-agen juga harus proaktif," tegasnya. (fa/mie/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=161224

Tidak ada komentar:

Posting Komentar