Minggu, 23 Mei 2010

Ketua Dewan Langsung Berkunjung

[ Minggu, 23 Mei 2010 ]

PROBOLINGGO - Nur Indah Lia alias Iin, 30, warga RT 3 RW 2 Jl Wilis Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Probolinggo bakal mendapat perawatan medis. Penderita penyakit di bagian mulutnya itu kemarin (22/5) diobservasi perawat dari Pustu Pilang. Ketua DPRD kota Sulaiman pun menjenguk wanita berbobot 33 kg itu.

Sekira pukul 09.00 perawat puskesmas Eko Wahyudi tiba. Waktu itu Iin sedang berada di dalam kamarnya. Serangkaian pemeriksaan vital dilakukan oleh paramedis seperti denyut nadi, mata dan tensi darah.

Hasil pemeriksaan sementara, Iin mengalami gangguan sistem pencernaan bagian atas, di lidah dan tenggorokannya. "Itu bukan sariawan. Luka semacam infeksi dan kami menganjurkan agar Iin dibawa ke puskesmas," kata Eko.

Setahun lebih menderita penyakit yang tidak diketahui jenisnya dan mengalami nyeri saat menelan. Itulah yang membuat Iin makin kurus. Tidak ada asupan gizi yang cukup ke dalam tubuhnya. Denyut nadi Iin 120 kali per menit, mata tidak anemis (pucat) dan tensinya 140/120. Yang mengejutkan, saat di tensi darah Iin berteriak dan menangis kesakitan. Ia terus memegang tangan suaminya, Mawardi.

"Lidahnya bukan terkikis tapi malik. Itu terjadi mungkin karena terlalu menahan sakit hingga terus mengecil. Saya tidak bisa mengetahui Iin sakit apa, harus ada pemeriksaan dari laboratorium dulu. Kalau pusing yang dirasakan itu karena kekurangan gizinya," jelas Eko.

Iin dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti dan susu. Nantinya, saat dibawa ke puskesmas Iin bakal menjalani serangkaian pemeriksaan seperti cek darah. "Hari Senin (24/5) ke puskesmas ya Bu," tutur perawat ke Rifa, kakak ipar Iin.

Di tengah pemeriksaan yang dilakukan perawat, setengah jam kemudian, Ketua DPRD Kota Probolinggo Sulaiman datang ke rumah Iin. Mengendarai sepeda motor wakil rakyat itu ingin melihat langsung kondisi Iin yang sebenarnya setelah membaca Radar Bromo yang kemarin memberitakan kondisi Iin.

Sulaiman masuk ke kamar dan melihat Iin yang sedang sibuk membersihkan air liur yang terus keluar dari mulutnya. Sulaiman berbincang dengan Mawardi. Keluarga menceritakan kalau awalnya Iin hanya mengeluh sakit sariawan lalu dibawa ke puskesmas, mantri, dokter hingga pengobatan alternatif.

Iin mulai sakit sejak Februari 2009 lalu. Selama itu pula tubuhnya semakin kurus karena mengalami gangguan pada mulutnya. Dua bulan lalu pengobatan untuk Iin berhenti karena keluarga sudah tidak mampu. Suaminya hanya pekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak jelas.

"Ya saya sabar saja. Sebenarnya dulu bilangnya sariawan tapi sekarang lidahnya sampai seperti itu. Saya ya kasihan, selalu keluar lendir di mulutnya," curhat Mawardi ke anggota dewan dari PDIP itu.

Merasa penasaran dengan lidah Iin, Sulaiman pun meminta Iin membuka mulutnya dan memperlihatkan lidahnya. Lidah Iin memang mengecil. Seperti menempel pada bagian bawah. Sulaiman juga berbincang dengan Iin menanyakan apa yang dirasakan oleh wanita berusia 30 tahun itu. "Ngrenyep," keluh Iin yang masih memakai baju yang sama saat Radar Bromo mendatanginya, Jumat (21/5) lalu.

"Harus ada penanganan yang khusus dan segera dirujuk ke rumah sakit. Melihat kondisinya seperti ini, jelas biaya medis keluarga tidak bisa memenuhi. Pemerintah harus turun tangan ditambah dengan bantuan dari para dermawan," ujar Sulaiman.

Ia yakin kalau Iin tidak kena santet seperti yang diduga oleh pengobatan alternatif. "Katon (kelihatan) kok itu penyakitnya, bukan santet. Lidahnya memang mengecil dan mlunter," imbuhnya. Sulaiman menyatakan bakal berupaya ke anggota dewan lainnya agar menyisihkan rezeki, urunan untuk membantu Iin.

Tidak cukup sampai disitu saja, Sulaiman langsung menginformasikan kondisi salah satu warga Kota Probolinggo kepada Wali Kota Buchori. Setelah berbincang melalui telpon, Sulaiman bilang, jika nama Iin tidak ada dalam jamkesmas atau jamkesda, wali kota siap membiayai pengobatannya.

"Pemerintah tidak akan diam saja melihat kondisi warganya. Kalau tidak ada yang melaporkan kami juga tidak tahu jika ada warga yang sakit seperti ini. Bukannya kami tidak merespon, tapi kami memang tidak tahu," ungkap Sulaiman yang mengaku siap mengawal pengobatan Iin.

Karena keluarga tidak ada kendaraan, Sulaiman bakal menjemput Iin dan membawanya ke puskesmas Triwung Kidul pukul 08.00. Keluarga sepakat Iin dibawa ke puskesmas dulu, berharap setelah itu dirujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan intensif. (fa/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160073

Tidak ada komentar:

Posting Komentar