Minggu, 23 Mei 2010

Guru SD Tewas Mengambang

[ Minggu, 23 Mei 2010 ]
PROBOLINGGO - Kusnadi, 45, seorang guru SDN Sumberagung 1, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo bernasib tragis. Tubuh warga Desa Pabean, Dringu, itu kemarin (22/5) ditemukan tak bernyawa dan mengambang di perairan pantai setempat.

Kabar itu cepat menyebar. Dalam sekejap, warga sekitar berdatangan. Mereka kemudian mengevakuasi guru olahraga itu. Selanjutnya, jasad Kusnadi dilarikan ke RSUD Dr Moh. Saleh Kota Probolinggo untuk divisum.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, pada Jumat (21/5) sekira pukul 23.00, Kusnadi berangkat ke pantai Desa Pesisir, Dringu untuk menangkap ikan. Ceritanya, guru yang satu ini dikenal mempunyai hobi menangkap ikan dengan menggunakan jaring.

Dan malam itu, korban menjalankan hobinya itu. Saat itu, korban tidak sendirian tapi bersama dengan tiga orang rekannya. Mereka adalah Agus, Sugik, dan Totok. Mereka masih bertetangga dengan Kusnadi.

Dari rumahnya di dusun Cebean Desa Pabean, Dringu, empat orang itu berangkat ke pesisir Dringu. Sampai di tepi pantai, mereka memilih tempat masing-masing untuk memasang jaringnya.

Walau berangkat bersama, tapi mereka beraktivitas menjaring sendiri-sendiri. Sampai dini hari kemarin sekira pukul 04.00, mereka pulang. Agus, Totok dan Sugik sudah menepi dan berkumpul untuk menunggu Kusnadi.

Tapi, yang ditunggu tak kunjung datang. Ketiga temannya mengirim sinyal untuk pulang. "Kami sudah kirim tanda dengan senter, sebagai tanda kalau mau pulang," ujar Agus. Tapi, sinyal pulang dengan sorotan senter itu tak terbalas.

Diduga saat berjalan memasang jaringnya di tengah laut, Kusnadi melewati areal palung. Dan, terjebak sehingga tidak bisa menyelamatkan diri. Atau, korban terseret arus dan tenggelam. Sementara, tiga rekannya yang sudah menepi di bibir pantai kebingungan karena Kusnadi tak kunjung kembali.

Was-was dengan keselamatan korban, ketiga rekannya itu mencari keberadaan korban. Mereka melakukan pencarian ke sekitar lokasi dimana korban turun ke laut. Namun, pencarian itu tidak membuahkan hasil. Mereka pun menduga korban tenggelam. Untuk memastikan itu, mereka mencari pertolongan kepada warga sekitar.

Kabar hilangnya korban pun menyebar. Warga pun berdatangan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ada juga warga yang melaporkan ke Polsek Dringu. Lalu, bersama-sama dengan polisi dari Mapolsek Dringu, warga menyusuri perairan pantai dusun tersebut untuk mencari keberadaan korban.

Akhirnya, sekira pukul 08.00 kemarin, korban berhasil ditemukan. Tubuh Kusnadi ditemukan tewas dalam keadaan telentang dan mengambang sekitar 1 km dari pantai. Jenazahnya pun sudah dalam keadaan kaku. "Kami mencari bersama petugas kepolisian, naik perahu," ujar Samen, seorang warga yang ikut mencari jenazah korban.

Kades Pabean Bambang Susilo menduga, korban terperangkap palung yang banyak terdapat di pantai Pabean. "Kemungkinan, dia (korban) telah melewati beberapa palung dan setelah air pasang kan palung itu menjadi lebih dalam. Mungkin dia (korban) tidak bisa melewati itu," ujarnya.

Sementara Kapolsek Dirngu AKP Riduwan mengatakan kalau dilihat dari tanda-tandanya, korban kejadian yang menimpa korban itu adalah murni kecelakaan. "Dilihat secara kasat mata, tidak ada tanda-tanda adanya penganiayaan," jelas Kapolsek.

Sampai di RSUD, jenazah korban langsung dimasukkan ke kamar mayat. Dari hasil pemeriksaan secara medis, Kusnadi dipastikan meninggal karena tenggelam. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

"Ada darah keluar dari telinga dan mata. Itu seperti biasa dialami orang yang tewas tenggelam. Terjadi karena dia (korban) menahan atau tertahan napasnya sehingga ada yang pecah dan keluarlah darah," jelas AKP Riduwan saat di kamar mayat kemarin. (rud/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=160065

Tidak ada komentar:

Posting Komentar