Jumat, 05 November 2010

Warga Keluhkan Rekening Listrik Naik Dua Kali Lipat

Jumat, 5 Nopember 2010 | 11:04 WIB

PROBOLINGGO - Puluhan warga di Kel Curahgrinting, Kec Kanigaran, Kota Probolinggo mengeluhkan pembayaran rekening listrik PLN bulan November ini membengkak dua kali lipat. Pihak PLN mengaku, bakal mengajak rekanan pembaca meter listrik untuk mengecek ulang penetapan pembayaran rekening yang diduga bermasalah itu.

Puluhan warga yang menjadi korban pembengkakan rekening listrik PLN pun mengadukan masalahnya ke RT, RW, hingga Kel. Curahgrinting. Sebagian lagi protes kepada petugas loket PLN saat membayar tagihan listriknya.

“Banyak warga kami yang rekening listriknya tidak sesuai dengan pemakaian seperti tertera pada angka meter listrik,” ujar Lurah Curahgrinting, Muhammad Yusuf, Kamis (4/11). Warga yang diduga menjadi korban salah baca petugas meter listrik itu banyak dijumpai di RT 1, 2, 3, 4, RW 3 Kel. Curahgrinting.

“Sudah saya cocokkan dengan angka di meter listrik, tagihan listrik saya jelas-jelas salah,” ujar Susi, warga Jl Citarum Gang I, Curahgrinting. Saat petugas pembaca meter datang ke rumahnya, Susi pun mencatat angka pada meter listriknya 2748. Belakangan saat membayar rekening listik Susu kaget karena tagihan per November angkanya 2899. “Ada selisih angka 114 sehingga tagihan listrik saya naik dua kali lipat,” ujarnya.

Bulan-bulan sebelumnya Susi mengaku, membayar listrik Rp 75 ribu-Rp 80 ribu/bulan. “Tahu-tahu bulan November ini saya kena Rp 151 ribu,” ujarnya.

Kekagetan serupa juga diungkapkan Sasi, kakak Susi yang rumahnya berimpitan di RT 2/RW 3, Curahgrinting. “Bulan lalu saya membayar listrik Rp 88.700, bulan ini melonjak luar biasa menjadi Rp 215.000,” ujarnya.

“Bulan lalu tagihan listrik saya Rp 153 ribu, bulan November ini tagihan listrik menjadi Rp 343 ribu,” ujar Hj Subaiyah, warga lainnya. Ia mengaku tidak habis pikir, mengapa PLN bisa gegabah menetapkan tagihan listrik.

“Yang jelas banyak warga di sini yang mengeluhkan tagihan listrik bulan November. Ini saya kumpulkan rekening listriknya,” ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Curahgrinting, Budi Esti SH.

Di antaranya, Azis Soetrisno yang bulan lalu rekening listriknya Rp 110.300 melonjak menjadi Rp 231.685. Karyo tagihan listriknya melonjak dari Rp 81.500 menjadi Rp 121.415, Kholili Subur dari Rp 82.300 menjadi Rp 186.900. Ripu Legowo tagihan listriknya bulan lalu Rp 120 ribu, sekarang melonjak menjadi Rp 244 ribu. Sementara Mukri rekening naik dari Rp 39.940 menjadi Rp 124.640.

Manager Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) PLN Probolinggo Rustam Efendi yang dihubungi per telepon mengatakan, pembacaan meter listrik melibatkan rekanan (swasta) PT Wantoro. “Sesuai dengan kontrak kerja, kalau ada keluhan dari masyarakat menjadi tanggung jawab PT Wantoro,” ujarnya. Terkait keluhan sebagian warga Curahgrinting, PLN akan mengajak PT Wantoro turun ke lapangan untuk mengecek ulang penetapan rekening listrik. isa

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=aff27b66efc67a1c1025c7b4c003980c&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar