Rabu, 10 November 2010

PTPN XI Bantah Akan Tutup Tujuh Pabrik Gula

PTPN XI kekurangan pasokan tebu

Tebu hasil panen di Desa Margodadi, Seyegan, Sleman, siap dibawa ke Pabrik Gula Madukismo. Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Surabaya - Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI Adig Suwandi memastikan tidak akan menutup tujuh pabrik gula yang berada di bawah kendali operasional perusahaan pelat merah itu. Menurut Adig, pihaknya baru sebatas membuat kajian tentang penggabungan tujuh pabrik gula tersebut dan belum mewacanakan soal penutupan. "Kami baru sebatas mengkaji, khususnya menyangkut kebutuhan ideal tebu. Tidak ada rencana penutupan," kata Adig Suwandi kepada Tempo, Minggu (7/11) petang kemarin..

Menurut Adig, yang diperlukan sekarang justeru bagaimana meningkatkan daya saing pabrik-pabrik gula tersebut secara terprogram agar mampu menghadapi liberalisasi perdagangan melalui sistem produksi. Daya saing tersebut diperlukan untuk menghasilkan harga pokok (unit cost) gula yang bersaing.

Adig menambahkan, yang paling krusial dilakukan saat ini sebenarnya adalah penyediaan lahan untuk budidaya tebu yang berasal dari kawasan sekitar pabrik gula itu sendiri. Sebab, menurutnya, ada kecenderungan menurunnya animo petani untuk menanam tebu.

Selain itu faktor perluasan kota juga telah membuat sebagian pabrik gula tidak mendapatkan bahan baku dalam jumlah cukup sehingga terjadi idle capacity. "Karena itu dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sangat penting untuk mempertahankan keberadaan pabrik-pabrik gula itu," imbuh Adig.

Sebelumnya, , PTPN XI dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Jatim, Kamis (28/10), menyampaikan rencana penutupan tujuh pabrik gula dengan alasan efisiensi anggaran. Tujuh pabrik gula milik PTPN XI itu , yakni PG Olean, Wringinanom, Pandjie (Situbondo), Wonolangan, Padjarakan, Gending (Probolinggo), serta PG Kanigoro(Madiun), akan ditutup karena kondisinya terus merugi.

Namun rencana penutupan 7 PG tersebut ditolak oleh asosiasi petani tebu, DPRD, dan Gubernur Jawa Timur.

KUKUH S WIBOWO

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/11/08/brk,20101108-290135,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar