Selasa, 02 November 2010

Daging Kurban Tahan Sampai Tiga Tahun

Selasa, 2 November 2010
KORNET KURBAN
KORNET KURBAN – Ratna dari Rumah Zakat menunjukkan daging kurban yang sudah dibuat kornet dan dikemas dalam kaleng bentuk kaleng dengan nama Superqurban.

MENJELANG Iduladha, penjualan hewan kurban dipastikan akan meningkat. Di beberapa tempat di Kota Bandung, kita misalnya bisa dengan mudah menemukan penjual kambing, domba, dan sapi. Pada saatnya nanti, hewan-hewan kurban ini akan disembelih dan dagingnya didistribusikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Penjualan hewan kurban dan penyembelihan yang marak, menjadi pemandangan yang biasa pada hari raya Iduladha.

Ironisnya masih banyak orang-orang yang seharusnya wajib diberi kurban, malah justru tidak menerima yang menjadi hak mereka. Hal ini menjadi pemikiran Rumah Zakat untuk menampung serta mendistribusikan daging kurban secara adil dan merata. Hasilnya, Rumah Zakat meluncurkan Superqurban pada tahun 2000.

Banyaknya titipan zakat yang diterima, membuat Rumah Zakat sampai harus bekerja sama dengan pemerintah Australia dalam pengadaan ternak kambing dan sapi. Tidak tanggung-tanggung sebanyak lima ribu ekor hewan kurban disiapkan.

Regional Head Jabar Rumah Zakat Asep Nurdin mengatakan, kerja sama dengan pemerintah Australia didorong kenyataan pada saat itu Indonesia bisa menyediakan hewan kurban yang dikemas dalam bentuk kaleng yang sudah menjadi daging olahan siap makan.

"Selama lima tahun kita bekerja sama dengan Australia dalam pengadaan daging kurban siap makan ini," ujar Asep saat ditemui di Rumah Zakat Jalan Turangga 33 Bandung, Senin (1/11).

Berbeda dengan daging kurban yang dibagikan di kampung-kampung biasanya, Superqurban ini bisa tahan hingga tiga tahun. Dengan memanfaatkan teknologi pengolahan yang canggih, kata Asep, daging kurban lebih bernilai tambah, masa penyaluran lebih panjang, dan lebih banyak yang terbahagiakan.

Asep mengatakan, saat ini pabrik pengolahan daging kurban berbentuk kornet ini ada di Probolinggo, Jawa Timur.

"Lima tahun terakhir, kita mengolah di Indonesia. Selama sepuluh tahun sudah kita salurkan dari Sabang sampai Merauke terutama ke lokasi bencana," katanya.

Dikatakan Asep, hewan kurban yang dijual di Rumah Zakat ada dua jenis. Kambing dipatok harga Rp 1,1 juta dan sapi Rp 9,95 juta. Hal itu sudah termasuk biaya pengemasan hingga menjadi kornet.

Dengan dikemas dalam kaleng, daging yang berlebih ini tidak akan mubazir karena bisa tahan lama. Buktinya daging kurban tahun 2009, kini didistribusikan kepada pengungsi bencana Merapi, Mentawai, dan Wasior. Sebanyak 3.500 daging kemasan telah didistribusikan ketiga daerah tersebut.

"Jadi manfaat tidak hanya hari itu saja tapi tahan hingga tiga tahun, rasanya dijamin enak karena tidak memakai bahan pengawet tapi dipanaskan dalam suhu yang tinggi. Dikonsumsi langsung pun bisa," ujar Asep.

Dari sisi syariah, kata Asep, pengemasan daging kurban merujuk hadis Aisyah Rodiallohuanhu yang diriwayatkan Bukhari Muslim bahwa Rosullullah Saw sempat menyuruh mengawetkan daging kurban untuk perjalanan yang jauh.

Superqurban kini dikembangkan di wilayah Sumatera, Medan, dan Jakarta. Bagi ingin berkurban lewat Rumah Zakat, bisa datang langsung ke Jalan Turangga 33 Bandung atau SMS Centre 081573001555 dan Call Centre 08041001000. (fam)

Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/33278/daging-kurban-tahan-sampai-tiga-tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar