Selasa, 15 Juni 2010

UASBN: SD Di Daerah Berjaya, Kota Payah

Selasa, 15 Juni 2010

SURABAYA - SURYA- Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) 2009/2010 yang diikuti seluruh siswa tingkat SD/MI/SLB di Jatim sudah dituntaskan. Dari nilai yang diperoleh, sekolah di kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, dan Jember kembali gagal meraih prestasi membanggakan alias payah. Sebaliknya, sekolah-sekolah di daerah berjaya.

Sesuai pengumuman Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Senin (14/6), Kota Surabaya hanya berada di urutan 17 dari 38 kota/kabupaten di Jatim. Prestasi kota yang mendapat kucuran anggaran pendidikan hingga Rp 4,2 triliun ini setara dengan prestasi SD/MI/SLB di daerah tapal kuda, antara lain, Pamekasan, Probolinggo, dan Lumajang yang hanya mengumpulkan total nilai 21 lebih sedikit

Dari tiga mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA), Surabaya mengumpulkan total nilai 21,67. Rata-rata Bahasa Indonesia 7,24, Matematika 7,26, dan IPA 7,17. Nilai ini kalah jauh dengan peringkat pertama Kota Mojokerto dengan raihan nilai 24,42.

Disusul peringkat kedua daftar daerah peraih nilai terbaik adalah Kabupaten Mojokerto dengan nilai rata-rata 23,88. Sidoarjo di posisi ketiga dengan 23,71. Surabaya juga masih kalah jauh dengan Kabupaten Madiun yang meraih nilai 23,44 di posisi empat. (Selengkapnya lihat tabel).

Posisi Surabaya juga masih di bawah Kabupaten Kediri dan Ngawi. Kabupaten Kediri di peringkat 15 dengan total nilai rata-rata 21,89, sedangkan Ngawi dengan nilai 21,70.

Hasil UASBN ini makin menambah potret buram prestasi pendidikan Surabaya. Di kota ini terdapat banyak sekolah mulai sekolah berstatus RSBI sampai sekolah yang hanya kaum berduit yang bisa masuk. Namun, tak satu pun siswa di kota ini yang mengukir prestasi UASBN.

Dari data yang disampaikan Dindik Jatim, Retno Try Lestari (SDN Sukabumi 4, Kota Probolinggo) adalah peraih UASBN tertinggi dengan nilai 28,95. Disusul Avis Sugianto (SDN Karangcangkring, Gresik) dengan nilai 28,95.

Ada tiga siswa meraih nilai sama dengan Sugianto, yakni Maulida Izzatul Amin (SD Islam Qurrota A’yun, Tulungagung) dan Nancy Amelia Rosa (SDN Jember Lor 01). Disusul siswa yang sama-sama meraih nilai 28,90, diborong siswa Mojokerto (Selengkapnya lihat tabel).

Namun, dipastikan bahwa dari 614.757 peserta UASBN tahun ini lulus semua. Mengingat dalam aturan UASBN tidak ada standar kelulusan yang memberatkan. Meski begitu, standar kelulusan untuk SD tahun ini meningkat.

“Indikator keberhasilan pendidikan tahun ini lebih bagus. Kalau tahun lalu standar kelulusan adalah 2,00, sekarang sudah 4,00. Kita akan tingkatkan lagi untuk tahun-tahun mendatang, bisa 6,00,” jelas Kepala Dindik Jatim, Harun. Sementara untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), standar kelulusan juga meningkat dari 2,00 menjadi 3,2.

Hasil UASBN ini akan diterimakan kepada siswa di masing-masing daerah pada 19 Juni.

Kepala Dindik Kota Surabaya Sahudi tidak menampik bahwa perolehan nilai rata-rata siswa Surabaya menurun. Pada ujian akhir tahun lalu, wilayah yang menjadi tanggung jawabnya berhasil meraih nilai rata-rata 7,91. Tahun ini menurun menjadi 7,3. Namun, Sahudi menolak dikatakan jeblok. “Memang kami akui terjadi penurunan dalam meraih nilai. Tapi, penurunan ini hanya pada taraf sangat memuaskan turun menjadi memuaskan. Kita masih dapat nilai B+ kok,” elak Sahudi.

Sahudi berdalih nilai UASBN di Surabaya kalah dengan SD di daerah, karena faktor overload di beberapa SD. Menurut Sahudi, ada 108 sekolah ditemukan kelebihan kapasitas. Tak hanya itu, merger terhadap 38 SD juga diduga menjadi penyebab turunnya prestasi siswa di Surabaya. “Kadang guru tidak mengantisipasi dan tak pasang target menyangkut kelulusan ini,” dalihnya.

Sahudi juga menyalahkan orangtua di Surabaya yang cenderung memikirkan pekerjaan mereka ketimbang ikut memperhatikan pendidikan anak. Meski begitu, Dindik Surabaya akan mengevaluasi hasil ujian akhir ini, mulai infrastruktur sekolah, kualitas guru, manajemen sekolah, dan proses belajar mengajar.nfai

Sumber: http://www.surya.co.id/2010/06/15/uasbn-sd-di-daerah-berjaya-kota-payah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar