Minggu, 06 Juni 2010

Sumur Maut Jadi Tontonan Warga

[ Minggu, 06 Juni 2010 ]
PROBOLINGGO-Sumur tempat tewasnya tiga warga Dusun Batu Krobu, Desa Sumberkare, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo akhirnya menjadi tontonan. Kemarin (5/6), banyak warga berdatangan melihat "sumur maut" yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Sepuhgembol, Wonomerto itu.

Warga yang datang tidak hanya dari desa setempat. Ada juga warga dari luar desa, misalnya, dari kelurahan Sumber Wetan Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Mereka sama-sama penasaran ingin mengetahui bentuk dan lokasi sumur bor yang telah merenggut nyawa tuannya itu.

"Kami penasaran, ingin tahu seperti apa sumurnya," ujar Haryanto, salah seorang warga Kelurahan Sumber Wetan yang kemarin datang bersama keponakanya ke situ.

Diberitakan Radar Bromo sebelumnya, pada Jumat (4/6) lalu sumur maut itu memakan tiga korban nyawa. Mereka adalah Nurahmadi, 27, Sutikno, 50, dan Liwa, 53. Nurahmadi adalah menantu Sutikno, sedangkan Liwa kerabat dekat mereka.

Mereka bertiga ditemukan tewas di dalam sumur sekitar pukul 17.30. Hari itu, mereka hendak membetulkan mesin diesel dalam sumur itu. Sore itu mesin diesel milik Liwa tidak bisa dimatikan. Nurahmadi datang bersama mertuanya, Sutikno, untuk membetulkan mesin tersebut.

Begitu sampai di sumur milik Liwa, Nurahmadi langsung turun ke dalam sumur. Sialnya, saat sudah di dalam sumur dengan mesin diesel yang masih hidup, Nurahmadi kehabisan nafas. Ia terkulai lemas di dasar sumur yang masih ada airnya tersebut.

Mendapati menantunya tak kunjung keluar, Sutikno yang saat itu sedang berbincang-bincang dengan Liwa di sekitar permukaan sumur bor pun panik. Lantas Sutikno langsung turun juga ke dasar sumur untuk menyelamatkan sang menantu.

Tetapi upaya yang dilakukan Sutikno itu sia-sia. Sutikno ikut terkulai lemas di dasar sumur tersebut. Mendapati dua orang terkulai lemas di dalam sumurnya, Liwa pun akhirnya ikut turun untuk menolong Nurahmadi dan Sutikno.

Lagi-lagi upaya ini juga gagal. Liwa juga terkulai lemas di dalam sumur tersebut. Saat ketiga orang tersebut sedang terkulai lemas, Sugiyono, warga setempat yang juga petani melintas dekat sumur.

Mengetahui ada tiga orang terkulai lemas, Sugiyono buru-buru menginformasikan kepada warga dan petugas Polsek Wonomerto. Warga dan polisi berdatangan. Tapi, proses evakuasi itu berjalan agak susah. Ketika sudah berhasil diangkat ketiganya sudah tak bernyawa.

Kemarin (5/6) sumur itu masih menjadi perhatian warga. Termasuk warga yang hendak bertakziah ke rumah para korban. Mereka menyempatkan diri mampir di sumur yang telah merenggut tiga nyawa itu.

Dari informasi yang dihimpun Radar Bromo, sumur itu berbeda dengan sumur pada umumnya. Kedalamannya sekitar 17 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Pada sumur itu dipasang pipa besi dan mesin penyedot air.

Di permukaan sumur tersebut, ada mesin diesel berukuran cukup besar. Di dalam sumur juga ada satu mesin penyedot air. Fungsinya sama, yakni untuk menyedot air dari dalam sumur tersebut dan mengalirkan ke sawah-sawah di sekitarnya.

Nah, dipermukaan sumur itu dibangun gubuk terbuat dari bambu. Gubuk itu, mempunyai panjang sekitar 3 meter dan lebar 2 meter, beratap genting dan berdinding gedek. Itu, untuk menjaga keamanan sumur tersebut.

Kemarin, gubuk itu terlihat acak-acakan. Gedeknya protol semua, begitu juga dengan atap gentingnya. "Semalam saya tidak tidur. Saya di sini menjaga barang-barang ini khawatir hilang," ujar H Saton, salah seorang kerabat Liwa.

Sumur milik Liwa itu, dibuat sekitar 3 bulan lalu dan difungsikan untuk mengairi tanaman-taman di sawahnya. Sekarang, sawah milik Liwa itu ditanami jagung. Praktis, sumur itu saat ini berada di tengah-tengah kebun jagung. "Itu (sumur), sudah pindah tiga kali. Sebelumnya ada di pekarangan sini (timurnya sawah Liwa)," ujar Sholeh warga setempat.

Menurutnya, pindahnya pebuatan sumur itu karena pada tempat yang pertama dan kedua air tidak keluar. "Yang kedua itu, sama tempatnya dengan yang sekarang. Tapi, agak ke utara sedikit. Jaraknya sekitar 2 meter," jelasnya. (rud/nyo)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=162947

Tidak ada komentar:

Posting Komentar