Senin, 01 November 2010

Akuisisi 7 pabrik gula di Jatim terus dikaji

Senin, 01/11/2010 14:22:15 WIB

Oleh: Yuristiarso Hidayat SURABAYA: Pemerintah Provinsi dan DPRD Jawa Timur telah membentuk tim ahli untuk melakukan analisasi ekonomi dan sosial guna persiapan proses akuisisi tujuh unit pabrik gula milik PT Pekebunan Nusantara XI yang merugi dan akan ditutup.

Lokasi ke-tujuh PG itu yaitu masing-masing tiga PG berada di Kabupaten Situbondo dan Kab. Probolinggo, sedangkan satu PG berada di Kab. Madiun.

Ketujuh PG itu yaitu PG Olehan, PG Wringin, PG Ranji (ketiganya berlokasi di Kabupaten Situbondo), PG Wonolangan, PG Pajarakan, PG Gending (ketiganya di Kab. Probilinggo) dan PG Kanigoro di Kab. Madiun.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim Anna Lutfie menegaskan pihaknya telah satu kata dengan Pemprov Jatim dalam menangani rencana penutupan tujuh unit PG milik PTPN XI yang merugi tersebut.

“Intinya Pemprov dan DPRD Jatim tidak sepakat atas usulan penutupan itu meskipun didasari adanya kondisi merugi yang disampaikan manajemen PTPN XI. Untuk itu, DPRD dan Pemprov Jatim telah menyusun langkah antisipasi demi keberlangsungan PG itu yang masih dibutuhkan oleh petani tebu di Jatim,” kata Lutfie kepada Bisnis, hari ini.

Secara khusus Lutfie menegaskan status sebagai provinsi utama penghasil gula nasional menjadi latar belakang upaya antisipasi proses penetupan itu.

“Langkah antisipasi itu telah masuk pada ranah teknis dengan mebentuk tim analisi ekonomi dan social untuk persiapan proses akuisisi ke-7 PG milik PTPN XI tersebut. Artinya bila PTPN XI jadi menutup maka proses akuisisi akan dilakukan oleh Pemprov melalui BUMD. Toh, nilai tujuh PG itu berkisar Rp100 miliar,” ujarnya.

Tim analisi itu, lanjut dia, beranggotakan sejumlah ahli dengan melibatkan kalangan eksekutif, legislatif dan akademisi.

Lebih jauh Anna menenggarai rencana penutupan PG itu ditunggangi kepentingan pihak tertentu.

“Ini terkait adanya rencana pendirian PG swasta di Kab. Banyuwangi yang tidak ditunjang keberadaan lahan budidaya tebu yang memadai. Bila ke-7 PG itu ditutup khususnya enam PG di Probolinggo dan Situbondotersebu t diharapkan petani tebunya akan mengirim tebu ke PG swasta tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya rencana penutupan ke-7 PG itu disampaikan manajemen PTPN XI yang disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Soeyitno dalam hearing dengan Komisi B DPRD Jatim, pekan lalu.

“PTPN XI berencana akan menutup tujuh unit PG itu karena kondisinya parah karena selalu merugi Rp9 miliar -Rp10 miliar setahun sehingga membenani manajemen,” kata Soeyitno.

Data yang dihimpun Bisnis, PG Olehan berkapasitas produksi 800 Tonage Caine Day (TCD/ton tebu per hari), PG Wringin 1.300 TCD, PG Ranji 1.500 TCD, PG Wonolangan 1.600 TCD, PG Pajarakan 1.200 TCD, PG Gending 1.700 TCD dan PG Kanigoro 1.200 TCD. (Bisnis/k21)

Sumber: http://web.bisnis.com/sektor-riil/perdagangan/1id217832.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar