Senin, 01 November 2010

Inflasi Jatim diduga di bawah 6,5%

Senin, 01/11/2010 14:36:50 WIB
Oleh: Ashari Purwo Inflasi Jatim 2010 di bawah 6,5% akan tercapai

SURABAYA: Survei Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memprediksi laju inflasi pada 2010 akan tumbuh sesuai target stabilitas ekonomi, dengan angka dibawah 6,5%.

Kepala BPS Jatim Irlan Indrocahyo mengatakan bahwa posisi inflasi kumulatif Jatim dari Januari hingga Oktober mencapai 5,39%. Irlan memastikan inflasi Jatim hingga akhir 2010 akan di bawah 6,5%. "Tahun ini, proyeksi pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dengan angka inflasi sebesar 6,5," ungkap Irlan Indrocahyo saat jumpa pers di kantornya, siang ini.

Irlan menjelaskan optimistis ini disokong oleh pertumbuhan ekonomi Jatim selama 2010 ditarget mencapai 6,5% hingga 7%. Sementara itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Jatim hingga Semester I/2010 tercatat mencapai 6,18%. "Ini berarti laju inflasi Jatim masih cukup stabil. Harapan kami selama dua bulan terakhir ini tidak akan ada regulasi pemerintah yang dikeluarkan yang akan bisa kemicu kenaikan laju inflasi ini," kata Irlan.

Jika kondisi normal, lanjut Irlan, maka laju inflasi Jatim selama dua bulan kedepan diperkirakan tidak akan mencapai 1%. Seluruh momen besar sudah dilewati pada semster lalu, tinggal natal dan akhir tahun. "Menurut penghitungan kenaikan inflasi juga diprediksi tidak akan tinggi," kata Irlan.

Data BPS merinci terkait sejumlah kota di Jatim yang mengalami inflasi kumulatif terbesar adalah Probolinggo sebesar 6,12%, disusul Surabaya sebesar 5,96% dan Malang sebesar 5,06%. Kota yang mengalami inflasi kumulatif terkecil adalah Tulungagung sebesar 4,55%, Jember dan Tuban yang masih-masing mencapai 4,58%. (ln)

Sumber: http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id217837.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar