Senin, 15 November 2010

Masih Bisa Maksimal, 7 PG Diminta Direvitalisasi

Senin, 15 Nopember 2010 | 10:00 WIB

SURABAYA - Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur mendesak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI untuk merevitalisasi sejumlah pabrik gula.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Anna Luthfie, di Surabaya, Minggu (14/11), mengatakan, langkah itu lebih baik daripada menutup pabrik gula seperti yang direncanakan PTPN XI. "Fakta yang kami temukan di lapangan, ternyata enam pabrik gula di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Probolinggo masih bisa beroperasi secara optimal, namun karena kondisi internal pabrik ditambah berkurangnya lahan tanaman tebu menjadikan enam pabrik gula di dua kabupaten itu tidak berfungsi maksimal,” katanya.

"Yang dilakukan PTPN XI dalam merevitalisasi pabrik gula saat ini terbalik. Bukannya membenahi pabrik gula secara total, tetapi justru membesarkan pabrik gula berskala besar," lanjut Anna Luthfie.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika pabrik-pabrik gula berskala kecil seperti di dua kabupaten itu terancam gulung tikar. Luthfie menyebutkan PG Gending di Kabupaten Probolinggo masih memiliki lahan tebu seluas 110 hektare melalui kerja sama dengan para petani hingga akhir 2010. Luas lahan tanaman tebu di sekitar pabrik gula itu lebih besar dibandingkan tahun 2009 yang hanya 60 hektare.

Pada 2011, lanjut anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu, PG Gending memproyeksikan lahan tebu hingga 250 hektare dan pada 2012 mencapai 600 hektare. Dalam kunjungannya ke Probolinggo, Luthfie mendapatkan jaminan dari bupati setempat dalam penyediaan lahan tebu sampai 40 ribu hektare. Padahal perhitungan manajemen PG Gending sendiri hanya membutuhkan lahan cukup 15 ribu hektare.

Sebelumnya, PTPN XI berencana menutup tujuh pabrik gulanya karena selama lima tahun terakhir terus merugi. Di Kabupaten Probolinggo terdapat tiga pabrik gula yang akan ditutup PTPN XI, yakni PG Wonolangan dengan kapasitas produksi 1.600 ton tebu per hari, PG Pajarakan (1.200 ton/hari), dan PG Gending (1.700 ton/hari).

Sementara itu, di Kabupaten Situbondo ada tiga pabrik gula yang hendak ditutup PTPN XI mulai tahun depan, yakni PG Olehan (800 ton/hari), PG Wringin (1.300 ton/hari), dan PG Panji (1.500 ton/hari). Satu pabrik gula lainnya adalah PG Kanigoro di Madiun. Penutupan tujuh pabrik gula itu terkait kondisi keuangan yang terus merugi dalam lima tahun terakhir.

Komisi B meminta PTPN XI untuk meninjau ulang pabrik gula yang hendak ditutup itu dan memasukkannya dalam program revitalisasi. Ketua Komisi B, Renville Anthonio, menambahkan, kemampuan petani tebu ternyata masih cukup besar untuk memasok bahan baku gula sehingga tidak ada alasan pabrik-pabrik gula berskala kecil itu ditinggalkan. ant

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=b0968cb03f5c51b647bbc197f2975157&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar