Kamis, 11 November 2010

Pabrik Gula Wonolangan Kesulitan Pasokan TebuPabrik Gula Wonolangan Kesulitan Pasokan Tebu

TEMPO Interaktif, Lumajang -Pabrik Gula Wonolangan di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur mengeluhkan berkurangnya pasokan tebu sehingga mengakibatkan target produksi gula 2010 sulit untuk dipenuhi.

Dari kapasitas giling sekitar 1.650 ton hingga 1.700 ton tebu per hari hanya terpenuhi 1.000 ton tebu per hari. Kepala Pabrikasi dan Produksi Pabrik Gula Wonolangan, Kresna Yudha kepada Tempo hari ini (10/11) mengatakan, pihaknya selalu mengandalkan pasokan tebu dari Kabupaten Lumajang.

“90 persen tebu yang digiling di pabrik ini berasal dari Lumajang,” kata Kresna.

Sementara itu, tebu dari Lumajang banyak yang dikirim ke seluruh penjuru Jawa Timur. “Bahkan ada yang dikirim hingga ke Madiun,” kata Kresna. Setiap pabrik gula di Jawa Timur saat ini aktif untuk mencari tebu dari mana-mana termasuk dari Lumajang.

“Tebu Lumajang banyak menjadi rebutan karena areal tanaman tebu di Lumajang sangat luas,” katanya. Pencarian tebu ini dilakukan secara aktif terutama menjelang akhir musim giling saat ini.

Soal kerugian yang terus dialami PG Wonolangan sehingga membuatnya menjadi salah satu dari tujuh pabrik gula yang berada di bawah PTPN XI yang bakal ditidurkan, dibantah oleh Kresna.

“PG Wonolangan memang menjadi salah satu dari tujuh pabrik gula yang akan ditidurkan,” kata Kresna. Tapi dia membantah kalau PG Wonolangan terus merugi. “2009 lalu kami untung Rp 12 miliar.” kata Kresna.

Untuk tahun ini, pihaknya masih belum menghitung berapa keuntungan yang akan diraupnya. “Pada akhir trahun akan dihitung. Saat ini proses produksi masih berjalan,” kata Kresna.

Kepala Tata Usaha Keuangan PG Wonolangan Sunaryo mengatakan, kalau pada 2010 ini, biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 39 miliar.
Dari jumlah yang dianggarkan tersebut, ditargetkan harus bisa meraih keuntungan.

Namun, hingga menjelang akhir tahun ini, produksi gula PG Wonolangan masih 116 ribu kwintal. Rendra pesimistis target produksi 2010 bisa diraih di tengah tidak terpenuhinya pasokan tebu setiap harinya.

Berdasarkan perhitungan, sejauh ini hasil kotor yang diraih sebesar Rp 83 miliar dengan taksiran harga gula Rp 7.200 per kilogram. Kresna menyatakan, areal tebu yang dibina PG Wonolangan jumlahnya sangat kecil.

PG Wolongan memiliki kurang lebih 230 karyawan tetap. Jumlah yang terlibat dalam proses produksi maupun administrasi sebanyak 450 orang. “Setiap tahun selalu ada pengurangan tenaga kerja,” kata Kresna.

DAVID PRIYASIDHARTA

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/11/10/brk,20101110-290835,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar