Senin, 10 Mei 2010

18 Tahun Dirantai

[ Senin, 10 Mei 2010 ]
KRAKSAAN - Malang nasib Misriani, 22, warga desa Bulu kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Karena kejiwaannya terganggu, tangan kanannya harus dirantai selama 18 tahun.

Saat ditemui Radar Bromo kemarin (10/5), Misriani sedang berada di samping rumah. Misriani diikat ke sebuah pohon besar di samping rumah. Tangan kanannya diikat dengan sebuah kain. Sementara untuk pengikatnya ke pohon, digunakan rantai besi. Panjangnya sekitar 2 meter. "Diikat dengan kain agar tangannya tidak luka," ujar Atmani, 51, ibu dari Misriani.

Atmani mengaku terpaksa merantai Misriani. Jika tidak, anaknya itu akan mengamuk. "Bahkan bisa menghilang," ujar Atmani.

Misriani dirantai sejak berusia 4 tahun. Sebelumnya, Misriani mengalami kejang dan panas. Kemudian dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Misriani dirawat selama beberapa hari. Namun karena tidak ada hasil, Misriani dibawa pulang.

Selanjutnya Atmani mengusahakan pengobatan alternatif untuk Misriani. Namun juga tidak membuahkan hasil. Justru sejak itulah keadaan Misriani semakin parah. Sebelumnya Misriani hanya menderita kejang dan panas. Namun kali ini kedua belah kaki Misriani mengalami kelumpuhan.

Keadaan itu membuat Misriani tidak bisa berjalan layaknya bocah normal. Untuk berjalan, Misriani harus menggunakan kedua belah lututnya dan tangannya. Itu berlanjut sampai sekarang. Misriani harus merangkak.

Atmani mengaku masih ingin mengobati Misriani. Namun, ia tak punya cukup biaya. Terlebih setelah Adlani, ayah dari Misriani meninggal 4 tahun yang lalu.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Atmani harus melakoni pekerjaan sebagai buruh tani dan pemulung barang bekas. Untuk pengobatan Misriani, Atmani mengaku pasrah. "Tidak ada biaya, Mas. Saya pasrah saja," ujar Atmani. (eem/yud)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=157560

Tidak ada komentar:

Posting Komentar